BIDIKNUSATENGGARA.COM | Dua kader Partai Golkar, Jemianus Koe (JK) dan Raimundus Seran Klau (Mundus), telah menerima teguran kedua dari DPD II Partai Golkar Kabupaten Malaka pada Jumat, 18 Oktober 2024.
Teguran ini diberikan melalui Surat bernomor 158/GKMLK/X/2024 yang dikeluarkan pada 17 Oktober 2024. Dalam surat tersebut, dinyatakan bahwa kedua kader tidak memberikan contoh yang baik sebagai anggota partai.
Isi surat teguran tersebut merujuk pada Surat Keputusan DPD Partai Golkar Provinsi NTT Nomor: KEP-125/DPD/GK/NTT/V/2024 terkait pengesahan komposisi dan personalia DPD Golkar Kabupaten Malaka masa bakti 2020-2025. JK dan Mundus dianggap tidak mendukung pasangan calon yang diusung partai Golkar dan malah terlihat mendukung paket lain. Hal ini berpotensi merusak integritas partai dan menciptakan kebingungan di kalangan kader lainnya.
Apin Jobul, seorang tokoh masyarakat di Kabupaten Malaka, memberikan komentar tajam mengenai kedua kader tersebut. Ia menyatakan bahwa kader yang membelot demi keuntungan pribadi adalah sosok yang tidak berintegritas. Dia memandang mereka sebagai “manusia kerdil” karena tidak mampu berdiri sendiri tanpa nama besar partai.
“Kader partai yang membelot untuk mencari keuntungan pribadi kemudian masih menggunakan atau nebeng sama nama partai Golkar adalah mereka yang tidak mampu dan sangat ‘kerdil’ kemampuannya dan tidak Gentel,” ungkap Jobul.
Ia juga menyerukan agar JK dan Mundus secara terhormat mengundurkan diri jika merasa tidak nyaman dengan partai yang selama ini membesarkan mereka.
“Jika saya yang menjadi kedua manusia itu dan ingin melawan partai maka saya tidak akan menggunakan nama partai tersebut, karena bagi saya partai tersebut tidak berbobot dan kemampuan pribadi saya lebih mampu ketimbang nebeng nama partai tersebut,” pungkasnya.
Lebih lanjut, Jobul menegaskan pentingnya setiap kader untuk memiliki integritas dan bertanggung jawab dengan tindakan mereka.
Dia mengajak kedua kader untuk meninggalkan atribut Partai Golkar dan mengundurkan diri secara baik agar tidak merusak reputasi partai.
“Kedua kader tersebut harus mampu membawa diri sendiri dan harus berani dan Gentel tanggalkan segala atribut terkait partai golkar dan buat pengunduran diri secara baik dan terhormat,” ungkapnya.
Jika kedua kader pembelot ini masih menggunakan atribut atau nama partai, kata Apin Jobul, kedua kader itu tidak mampu membawa diri sendiri atau tidak memiliki pengaruh di masyarakat dan harus di kasih minum juga air susu sapi segar biar otak fresh agar mampu mendekatkan diri kepada masyarakat dengan hati yang baik serta berbobot dalam ucapannya mereka.
“Seandainya saya yang sebagai paslon SN-FBN, saya akan dengan tegas menolak kedua kader yang datang bawa nama partai lain yang selama ini di anggap lawan dan atau tidak sejalan dengan motto SN-FBN dan sebaliknya mereka datang bawa diri dan pengaruhnya maka saya terima dengan kedua tangan dan itu baru Gentel dan petarung yang hebat,” tutup Jobul. *(Ferdy Bria)