News  

Gegara Polemik PKH, Kadis Sosia Malaka Alergi Dengan Wartawan

BIDIKNUSATENGGARA.COM | Kepala Dinas Sosial Kabupaten Malaka, Marselina Klau, enggan menemui wartawan alias alergi terhadap wartawan dengan berbagai dalih, mulai dari melangkahi aturan dan alasan kedua bahwa sudah rapat dengan dewan.

Pasalnya, saat tiga orang wartawan yakni Frido Raebesi, Jho Kapitan dan Ferdy Bria, hendak konfirmasi soal pengaduan masyarakat dari Desa Alas Selatan di Dinas Sosial Kabupaten Malaka terkait pencoretan penerima Bantuan Sosial PKH, pada Jumaat, (17/1/25).

Sekitar pukul 12 siang, ketiga wartawan tersebut tiba di Dinas Sosial Kabupaten Malaka untuk konfirmasi mengenai pengaduan masyarakat Desa Alas Selatan di Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial mengenai pencoretan penerima bantuan PKH, kemudian ketiga wartawan itu mau konfirmasi juga mengenai nasib 315 warga PKH Desa Alas dan Desa Alas Selatan yang dicoret dari penerima PKH, tapi Kepala Dinas Sosial menolak dengan alasan persoalan tersebut sudah di RDP-kan di Dewan.

Ketiga wartawan itu datang dengan etika dan tatakrama yang baik, mengucapkan salam, kemudian salah satu pegawai mengatakan Kepala Dinas masih diskusi. Lalu ketiga wartawan itu diarahkan ke ruang tunggu ditemani oleh beberapa staf. Ketiga wartawan itu dan beberapa media lain sambil berbincang-bincang menunggu kesediaan Kepala Dinas Sosial Marselina Klau untuk bisa dikonfirmasi langsung.

Setelah satu jam lebih ketiga wartawan itu menunggu, kemudian datanglah Kepala Dinas menuju ruangannya dan menegur beberapa wartawan. Ketika wartawan dari bidiknusatenggara.com meminta untuk bertemu dengan Kepala Dinas, permohonan tersebut ditolak di depan rekan-rekan wartawan lainnya.

Menanggapi permintaan tersebut, Kepala Dinas Sosial memberikan jawaban yang pesimis. “Oh tidak bisa, saya tidak layani wartawan karena kemarin sudah RDP dengan Dewan. Takutnya kita melangkahi,” kata kadis dengan singkat.

Sungguh sangat mengejutkan, perilaku semacam ini mencerminkan etika dan tata cara yang tidak layak bagi seorang pejabat publik, terutama mereka yang memiliki pendidikan tinggi. Para wartawan justru berharap akan keterbukaan informasi dari Dinas Sosial untuk mendapatkan berita yang seimbang dan transparan, namun malah dihadapkan pada penolakan seperti itu.

Kemudian wartawan media ini menjelaskan bahwa kemarin itu bukan RDP, tapi rapat komisi. “Saya menjelaskan bahwa kemarin itu bukan RDP. Kemarin itu rapat komisi. Selain itu juga saya menjelaskan bahwa kami mau konfirmasi terkait pengaduan masyarakat Desa Alas Selatan tadi pagi di Dinas Sosial. Tapi ibu kadis menolak dan tidak ingin bertemu kami,” ungkap Ferdy.

Kalau dari awal diberikan penjelasan bahwa Kepala Dinas tidak ingin bertemu wartawan, mungkin wartawan tidak menunggu sampai satu jam lebih karena diberi pengharapan bahwa kepala dinas masih diskusi dan dipersilahkan menunggu di ruang tunggu.

Wartawan berharap kepada Bupati Malaka memberikan tindakan tegas kepada kepala dinas tersebut dan juga patut dipertanyakan ada apa dengan Kepala Dinas Sosial sehingga tidak ingin bertemu wartawan.

Diduga ada persoalan serius terkait pencoretan 315 penerima PKH di Desa Alas dan Desa Alas Selatan, sehingga Kepala Dinas ingin menutupi keterbukaan informasi dan takut untuk dikonfirmasi alias alergi terhadap wartawan.*(Ferdy Bria)