BIDIKNUSATENGGARA.COM | Ketua DPW Partai Perindo Provinsi NTT, Jonathan Nubatonis mengatakan, jika pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Malaka Stefanus Bria Seran-Henri Melki Simu (SBS-HMS) menang pada Pilkada Malaka 27 November mendatang, dirinya akan menyumbang 15 ekor sapi.
“Catat ini.! Jika SBS-HMS menang saya akan sumbang 15 ekor sapi untuk pesta bersama rakyat,” ucap Jonathan dengan penuh keyakinan saat pertemuan terbatas pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati SBS-HMS di Desa Boen, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka, Rabu,(2/10/24).
Pilih SBS-HMS supaya menang kata Jonathan, saya kasih sapi 15 ekor untuk kita buat pesta rakyat.
“Pernyataan yang saya utarakan ini tidak hanya sekedar janji politik, tetapi niat saya untuk merayakan kemenangan bersama masyarakat Kabupaten Malaka,” ucapnya.
Jonathan menjelaskan, pesta rakyat dianggap sebagai bentuk penghargaan dan pengakuan terhadap dukungan masyarakat.
“Ini pesta rakyat supaya rakyat berpesta kalau rakyat punya pilihan benar,” jelasnya.
Dalam momen itu ia juga meluapkan rasa kekecewaan yang cukup mendalam terhadap SN-KT dimana pada Pilkada Malaka 2020 ia menyumbang sapi 13 ekor sapi.
“Dan 13 ekor sapi itu untuk dipotong dan rayakan kemenangan bersama rakyat. Tapi sampai hari ini saya tidak mendapatkan informasi. Entah sapi itu dijual atau dipotong sampai hari ini saya juga tidak tahu. Maka, pilkada kali ini jika SBS-HMS menang saya akan sumbang 15 ekor sapi untuk pesta bersama rakyat,” ujarnya.
Atas dasar tidak ada informasi dari SN-KT tentang keberadaan sapi tersebut, ia pun mengaku di depan masyakat Rinhat untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
“Kalau kali ini SBS-HMS menang maka saat mau potong sapi saya mau lihat sendiri sapi itu dipotong atau tidak dan dibuat pesta bersama rakyat atau tidak. Jadi saat pemotongan sapi saya yang akan saksikan sendiri,” tegasnya.
Jonathan menegaskan, kalau jadi pemimpin harus sportif kalau tidak rakyat bahaya, dan yang pasti partai juga jadi korban.
“Saya merasa kecewa dengan Simon Nahak, terkait tingkah lakunya dimana pasca terpilihnya Bupati, ia langsung berpindah ke partai lain,” jelasnya.
Setelah SN keluar dari Perindo terang Jonathan, terjadi pemasangan baliho dari partai lain di kediamannya.
Ini menandakan bahwa bukti otentik SN mengkhianati partai Perindo yang telah mengusung dan membesarkannya.
“Sakit hati partai Perindo sampai dengan hari ini. Ya, memang Karena kami korban politik dari Pilkada Malaka 2020.” ungkap Nubatonis dengan nada kecewa.
Tetapi setelah Perindo dukung dan jadi Bupati kata Nubatonis ternyata SN itu tidak konsisten karena kita melihat langsung di tembok rumahnya tempel baliho dari partai lain.
“Oleh karena itu partai Perindo merasa bersalah telah mendukung figur yang akhirnya tidak konsisten terhadap janji-janji politiknya,” terangnya.
Jonathan mengungkapkan, partai Perindo merasa bersalah kepada masyarakat Malaka karena telah mendukung figur yang tidak konsisten
“Jadi, pengkhianatan ini tidak hanya merugikan partai tetapi juga mengecewakan rakyat yang telah mempercayai janji-janji kampanye,” ujarnya.
Jonathan mengatakan, jika figur yang tidak konsisten tehadap partai yang mengorbitkan menjadi Bupati bagaimana mungkin ia akan konsisten terhadap rakyat.
Jonathan berkomitmen untuk memperjuangkan hak rakyat dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap Partai Perindo.
Nubatonis berkomitmen, melalui kampanye yang lebih terarah dan janji yang konkret, ia berharap dapat memperbaiki citra partainya dan memperkuat dukungan dari masyarakat terhadap Paslon SBS-HMS.
“Melalui kampanye yang lebih terarah dan janji yang konkret, saya berharap dapat memperbaiki citra partai dan memperkuat dukungan dari masyarakat terhadap Paslon SBS-HMS,” tutup Nubatonis.*(Ferdy Bria)