Daerah  

Kisah Apriliani, Balita 8 Bulan Hanya Bisa Terbaring Akibat Derita Celebral Palsy dan Gizi Buruk di Pelosok Manggarai Timur

BORONG-BIDIKNUSATENGGARA.COM | Apriliani Tenang, seorang bocah 8 tahun dari Kampung Wesang, Desa Compang Wesang, Kecamatan Lambaleda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, terbaring tanpa daya akibat menderita Cerebral Palsy dan kekurangan gizi.

Sebagai anak pertama dari pasangan Saverius Ongkut dan Trifonia Panin, Apriliani telah menghadapi tantangan ini sejak lahir. Trifonia, ibu Apriliani, mengungkapkan melalui sambungan telepon pada Sabtu (10/5/25), bahwa selama masa kehamilan, dia sering mengalami sesak napas dan anemia, akibat kondisi ekonomi yang sangat terbatas.

“Suami saya merantau ke Kalimantan untuk mencari uang. Dengan keterbatasan ekonomi, saya tidak bisa memberikan asupan gizi yang memadai selama masa kehamilan,” jelasnya.

Setelah melahirkan, Trifonia mengalami kepedihan saat melihat bayi perempuannya, yang lahir dengan berat 1 kilogram, dan harus menginap di puskesmas terdekat.

“Waktu terus berlalu, dan saat Apriliani tumbuh, saya menyadari pertumbuhannya tidak seperti bayi lainnya. Apriliani kini berusia 8 bulan dan mengalami penderitaan akibat Cerebral Palsy,” ungkapnya.

Trifonia merawat Apriliani bersama orangtuanya yang sudah lanjut usia, yang menambah beban hidup mereka dengan kondisi yang sangat terbatas.

“Saya tidak bisa bekerja untuk menghasilkan uang karena saya merawat Apriliani dan orangtua saya. Kami hidup bertiga dalam satu rumah,” terangnya.

Dalam kesehariannya, Trifonia harus menyuapi Apriliani, yang tidak mampu duduk dan hanya bisa berbaring di kasur.

“Walaupun anak saya menderita Cerebral Palsy, saya tetap merawatnya dengan penuh kasih sayang,” jelasnya.

Rasa harap pun muncul di dalam hati Trifonia; dia berharap ada uluran tangan dari orang-orang baik yang mau membantu keluarga mereka.

“Sewaktu-waktu, tetangga dan keluarga datang membawa beras untuk memasak. Kami sangat berharap ada bantuan dari orang baik yang melihat kondisi Apriliani yang hanya bisa berbaring,” imbuhnya.

Beberapa hari yang lalu, polisi Hery Tena dari Polres Manggarai Timur sempat mengunjungi mereka dan membawa sembako untuk membantu bertahan hidup selama seminggu ke depan.**(Markus Makur)