BETUN-BIDIKNUSATENGGARA.COM | Bakal Calon Wakil Bupati, Henri Melky Simu menunjukan keseriusannya dengan membentuk tim pemenangan di Desa Wehali, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka-NTT.
Untuk diketahui, Henri Melky Simu (HMS) berpasangan dengan Stefanus Bria Seran (SBS) setelah melewati beberapa tahapan survei.
Tim ini dirancang untuk menjadi jembatan komunikasi antara HMS dan warga, memastikan bahwa visi dan misi HMS dapat tersampaikan dengan efektif.
Motivasi utama HMS dalam mencalonkan diri dipicu oleh keprihatinan mendalam terhadap kondisi masyarakat Malaka yang masih bertahan di tengah kelangkaan pangan. Masalah pada sektor pertanian menjadi alasan HMS untuk mengusung agenda pengembangan pertanian sebagai prioritas.
HMS bersama SBS memiliki mimpi yang besar untuk Kabupaten Malaka, yaitu mewujudkan masyarakat yang bebas dari kelaparan. HMS berkomitmen untuk melibatkan ahli pertanian guna mendampingi penyusunan konsep pertanian Malaka yang berkelanjutan.
“Jangan ragu untuk pilih SBS-HMS Karena kami punya mimpi yang sama yaitu kami tidak mau masyarakat mengalami kelaparan di tanah yang subur,” tandas HMS.
HMS mengatakan, kesaksian langsung selama reses di beberapa wilayah Malaka, di mana masyarakat mengeluhkan masalah kelaparan, memantik tekadnya untuk maju sebagai calon wakil bupati. HMS percaya, posisi tersebut akan memberinya platform yang lebih luas untuk menerapkan konsep dan program yang telah ia rancang demi perbaikan sektor pertanian dan penanggulangan kelaparan di Malaka.
- “Tahun lalu saya reses di bagian Aintasi, di Kateri, di Kobalima, hal yang sama saya temui masyarakat mengeluh lapar. Ini yang membuat saya terganggu untuk kalau bisa saya masuk untuk calon wakil bupati kalau memang ada yang bersedia untuk lamar saya jadi wakilnya,” ungkapnya.
Dalam konsepnya, HMS tidak hanya berfokus pada perbaikan peralatan seperti traktor tetapi juga pada pengelolaan lahan secara efektif, termasuk lahan tambak dan kebun.
Ia berencana untuk menjadikan setiap desa memiliki PPL (Petugas Penyuluhan Lapangan) Pertanian yang kompeten, serta menginisiasi kedatangan ahli pertanian yang dapat menyiapkan konsep pengembangan sektor pertanian Malaka kedepan.
“Saya juga sudah punya konsep-konsep untuk traktor 62 unit itu harus baik semua untuk lahan masyarakat harus diolah. Dibagian Aintasi yang punya lahan tambak digarap semua, yang punya lahan kebun digarap semuanya. Dan saya sudah bertekad jika sudah terpilih nanti tiap hari saya akan keliling setiap desa. Dan setia desa ada PPL Pertanian. Saya sudah minta ada orang pertanian, mungkin minggu depan dia sudah datang kesini untuk dampingi saya, dia buat satu konsep untuk pertanian di malaka kedepan seperti apa,” ungkapnya.
HMS menyadari pencalonannya berpotensi diterpa isu Suku Ras dan Agama (SAR), namun ia siap menghadapinya. “Sebagai triple minoritas HMS sangat rentan dengan isu SARA, tetapi saya percaya masyarakat Malaka memiliki kedewasaan menyikapi keberagaman, baik suku, agama, tradisi, dan kesetaraan gender,” ucapnya dihadapan tim relawan, Kamis (27/6/2024).
HMS yang terlahir dari keluarga Tionghoa sederhana tak memungkiri masih ada stigma dari tim sukses dari pasangan calon lain terhadap isu SARA, namun hal itu justru menjadi penambah semangat. “Kesempatan bagi HMS membuktikan bahwa sebagai Triple Minoritas, tetap memiliki kesempatan yang sama untuk turut dalam pembangunan di Kabupaten Malaka,” tandasnya.
Harapan HMS untuk masa depan Malaka adalah untuk melihat daerahnya tidak hanya bebas dari kelaparan tetapi juga menjadi contoh bagi daerah lain dalam pemberantasan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup melalui sektor pertanian yang maju dan berkelanjutan.
Dengan semangat yang membara dan pengetahuan yang mendalam, HMS siap untuk dipertaruhkan dalam pemilihan mendatang, percaya bahwa tekad bersama akan membawa kemenangan bagi tim SBS-HMS, dan terpenting, bagi seluruh masyarakat Malaka. *(Ferdy Bria)