BIDIKNUSATENGGARA.COM | Sampah merupakan masalah klasik di Kota Betun, dengan kurang sadarnya masyarakat akan pentingnya kebersihan sebagai salah satu faktornya. Tempat-tempat kosong sering dijadikan sebagai Tempat Pembuangan Sementara (TPS) oleh segelintir oknum yang tidak bertanggung jawab.
Di samping itu, Dinas Kebersihan Kabupaten Malaka, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tampak apatis terhadap tumpukan sampah yang menggunung di pinggir jalan, menciptakan aroma tidak sedap yang berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat.
Pantauan wartawan pada Senin (3/2/25) menunjukkan berbagai jenis sampah, termasuk popok bayi, plastik, kaleng, sisa makanan dari warung, kulit sabun, rinso, shampoo, dan bahkan kotoran manusia, bercampur aduk di pinggir jalan lapangan Umum Kota Betun. Gambaran ini jelas mencerminkan kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan lingkungan.
Meskipun Kota Betun baru berusia empat belas tahun, keindahannya sudah ternoda oleh perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab, menjadikannya tampak kusam dan menjijikkan akibat sampah yang berserakan.
Ferdinandus Seran, salah seorang warga Betun yang diwawancarai, mengungkapkan bahwa absennya petugas kebersihan dan kendaraan pengangkut sampah memperburuk kondisi, menciptakan aroma yang menjijikkan.
“Sampah di sekitar area ini selalu ada setiap hari, tetapi tidak pernah diangkut. Selain itu, petugas kebersihan juga tidak pernah menyapu pagi hari. Saya juga tidak tahu siapa yang membuang sampah di tempat ini. Ini sangat mengganggu, terutama di tengah Kota Betun,” ujarnya tegas.

Ferdinandus berharap Dinas Kebersihan lebih peduli dan proaktif terhadap kesehatan lingkungan Kota Betun, karena wajah kota ini adalah cerminan masyarakat Malaka.
“Masyarakat juga harus menyadari pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Jangan hanya melihat tempat kosong dan langsung membuang sampah di pinggir jalan,” tambahnya.
Fitri, seorang warga yang sedang melintas juga ikut menyoroti masalah sampah di Kota Betun, ia menyatakan bahwa sampah di Kota Betun sudah tidak teratur lagi akibat tindakan manusia yang tidak peduli.
“Sampah berserakan di mana-mana. Terlebih lagi, saat musim hujan seperti ini, berbagai aroma tak sedap menyebar. Kami berharap instansi terkait segera mengatasi masalah ini agar kami terhindar dari virus dan penyakit yang disebabkan oleh sampah ini,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup, Yanuarius Tae Seran, saat dikonfirmasi, menyampaikan bahwa truk angkut sampah rusak dan BBM juga kosong. Namun, ia menjanjikan bahwa besok pagi sampah-sampah yang masih berserakan di Kota Betun akan dibersihkan.*(Ferdy Bria)