BETUN-BIDIKNUSATENGGARA.COM | Menuju pilkada serentak 2024 tinggal berapa bulan, Bakal Calon Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran (SBS) memberikan himbauan kepada semua tim SBS-HMS di 12 Kecamatan untuk tidak terpengaruh dan percaya terhadap berita bohong (hoaks) atau konten negatif lainnya yang kerap muncul.
Penyebaran berita hoaks menjadi perhatian khusus lantaran maraknya oknum-oknum yang sering menyebarkan berita hoax untuk menyerang pasangan calon SBS-HMS
SBS menilai, oknum-oknum yang menyebarkan berita hoax baginya, ‘primitif, biadab, dan tidak berpendidikan’ merujuk pada ketidakmampuannya untuk berpartisipasi dalam diskursus publik secara bertanggung jawab, dibuktikan melalui penyebaran informasi yang tidak akurat dan sengaja menipu publik.
Untuk itu SBS mengajak semua pihak diantaranya, Bestie, Laskar, Komsar yang tersebar di 12 Kecamatan juga semua masyarakat Kabupaten Malaka agar tidak mudah terpancing akan berita-berita bohong atau palsu yang hanya untuk menciderai Pasangan Calon SBS-HMS.
“Kepada semua tim SBS-HMS di 12 Kecamatan dan para kelompok-kelompok pendukung Bestie, Laskar, Komsar dan parah pemilih untuk tidak boleh terpengaruh dan jangan percaya pemberitaan-pemberitaan lain terhadap Paslon SBS-HMS. Karena saudara-saudara kan tau orang ini dukung siapa, kalau dia beritakan tentang kita berarti dia menyajikan berita bohong, berita penipu, berita hoax yang hanya untuk menciderai pasangan SBS-HMS,” Ungkap SBS, Kamis, (11/7/2024).
SBS menegaskan bahwa oknum-oknum yang menyebarkan berita hoax adalah orang-orang yang primitif, biadab, dan tidak berpendidikan. Menurut SBS, tindakan tersebut mencerminkan kurangnya pemahaman serta keberadaban dalam berinteraksi dalam ruang publik digital. Ia menghimbau semua tim dan pendukungnya untuk tidak terjebak dalam penggunaan praktik yang merendahkan ini.
“Hanya orang-orang perusak, orang-orang provokator, orang-orang pengaco, orang-orang yang berpendidikan rendah, orang-orang primitif, orang-orang tidak beradab, itulah yang akan merusak pilkada serentak diseluruh Indonesia,” tegas SBS.
SBS kembali menghimbau kepada semua pendukung dan pemilih untuk berhati-hati dalam menerima informasi. SBS juga menekankan pentingnya pendidikan publik sebagai sarana pencegahan berita hoax.
“Saya himbauan kepada semua tim yang bekerja untuk paket SBS-HMS, semua kelompok-kelompok yang memberi perhatian dukungan kepada pasangan SBS-HMS, dan kepada semua pemilih sekali lagi,, tidak boleh percaya dengan berita-berita yang ditulis oleh orang lain,” ungkapnya.
SBS menambahkan, berita-berita bohong, berita-berita dusta, berita-berita yang tidak benar dan selalu menggunakan atas nama lembaga-lembaga negara untuk menakut-nakuti para pemilih, itu sekali lagi perbuatan orang primitif, orang biadab dan orang yang tidak berpendidikan.
SBS juga menghimbau kepada kaum milenial, kesempatan ini digunakan untuk memberikan pendidikan poltik kepada masyarakat agar masyarakat dewasa dalam berpolitik. Karena apa, kaum milenial adalah anak-anak republik Indonesia yang punya tanggung jawab dan punya semangat untuk mengurus republik ini.
“Mari anak-anak muda tunjukkan sebagai seorang warga negara Indonesia yang baik, sebagai seorang pendukung yang baik, dengan mendidik masyarakat supaya mereka memilih pemimpin dengan baik,” ucapnya.
SBS menegaskan kembali pentingnya menjaga proses Pilkada agar tetap bersih, transparan, dan jujur, mengingatkan semua pihak terkait untuk tidak menciderai atau mengkhianati pilihan rakyat.
“Saya minta supaya tidak boleh mencederai pilihan rakyat, tidak boleh mengkhianati pilihan rakyat, tidak boleh melakukan tindakan-tindakan pidana dengan mencurangi rakyat. Nah orang-orang seperti itu sampah masih lebih baik,” tegasnya.
“Jadi tolong kepada saudara-saudara wartawan silahkan sebarkan himbauan dari SBS-HMS untuk kita bersaing dengan baik. Seperti sekarang ini sedang musim sepak bola dan sekarang sedang ada pertandingan sepak bola piala Eropa. Luar, biasa karena ada pemain, ada wasit, ada pembantu wasit, ada pengawas pertandingan dan tidak cukup dengan itu, masih ditambah dengan Video Assistant Referee (VAR) untuk meyakinkan supaya para wasit tidak salah mengambil keputusan. Nah di Pilkada juga sama,” tambahnya.
SBS mengajak semua calon yang bertarung dalam pilkada untuk bersaing secara sehat dan adil. Seperti dalam permainan sepak bola dengan wasit dan aturan yang jelas, pilkada haruslah dijalankan dengan asas yang sama. Sangat penting bagi semua pihak untuk menjaga integritasnnya demi kesejahteraan masyarakat yang mereka layani.
“Juga kepada semua pasang calon yang akan ikut pada pertarungan ini, mari bersaing dengan sehat, tidak boleh tipu rakyat, tidak boleh saling mencederai karena ibaratnya kita seperti berkompetisi, harus ada wasitnya, ada panitianyapanitianya. Dan kepada wasit agar fair, tidak boleh memihak, dan kepada panitia kerja secara profesional supaya kita mendapatkan pemimpin yang lebih baik,” harapannya.
Di akhir, SBS mengingatkan bahwa memilih pemimpin merupakan hak dan tanggung jawab setiap warga negara. Oleh karena itu, integritas informasi dan pendidikan politik yang baik menjadi kunci dalam menciptakan pemilihan kepala daerah yang demokratis.
Mari bersama-sama menjaga integritas proses demokrasi dengan menghindari penyebaran berita hoax dan berpartisipasi aktif dalam pendidikan politik untuk mewujudkan Pilkada yang bersih, jujur, dan adil. *(Ferdy Bria)