BETUN-BIDIKNUSATENGGARA.COM | Rumah Sakit Pratama Wewiku, Kabupaten Malaka sudah diresmikan Bupati Malaka, Simon Nahak, Kamis 13 Juni 2024.
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita. Acara peresmian RS Pratama ini diawali dengan misa syukur yang dipimpin Pater Deken Malaka.
Acara peresmian berlangsung aman dan lancar hingga selesai pukul 14.00 Wita. Sejumlah pimpinan OPD, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan pejabat TNI-Polri, para camat, kepala desa, kepala sekolah hadir dalam acara tersebut.
Acara besar dan gembira yang dihadiri Bupati Malaka itu justru menyisihkan sejumlah pertanyaan-pertanyaan refleksi, masukan bahkan kritikan, baik dari sisi acara yang diselenggarakan maupun kondisi bangunan.
Pantauan wartawan bidiknusatenggara.com di sela-sela acara terlihat, pekerjaan bangunan RS Pratama belum rampung saat diresmikan.
Terlihat sejumlah bangunan bagian belakang belum selesai dikerjakan. Kayu-kayu bagesting masih terlihat di dalam bangunan. Plafon belum terpasang semuanya. Pekerjaan saluran atau drainase belum rampung.
Tak hanya itu, pekerjaan finishing seperti pengecetan belum selesai dan kerangka besi berserakan di sekitar bangunan. Begitu juga dengan pipa-pipa plastik belum diatur rapih.
Kondisi demikian terlihat jelas oleh sejumlah undangan yang hadir. Lalu, usai peresmian, tidak ada peninjauan bangunan dan ruangan yang ada di RS Pratama, sebagaimana biasa dilakukan oleh pimpinan daerah saat peresmian suatu bangunan baru.
Kemudian, sejumlah pejabat negara yang biasanya hadir dalam acara seperti itu, justru tidak hadir. Diantaranya, pimpinan DPRD Malaka, Komisi IX DPR RI, Kadis Kesehatan Provinsi. Padahal, dalam jadwal atau rundown acara, beberapa unsur tersebut disebutkan.
Sejumlah warga yang ditemui tim wartawan mengungkapkan, secara kasat mata, RS Pratama Wewiku belum layak untuk diresmikan karena pekerjaannya belum rampung.
Masyarakat juga mempertanyakan dengan acara peninjauan bangunan dan ruangan-ruangan tidak dilakukan. Semestinya, suatu bangunan megah dan monumental itu, perlu dilihat atau ditinjau. Bila perlu masyarakat yang hadir juga ikut melihat sebuah hasil karya dari pemerintahnya.
Akan tetapi, lanjut Sumber bidiknusatenggara.com, hal demikian tidak dilakukan sehingga masyarakat atau undangan yang datang menghadiri acara tersebut juga tidak menemukan hal-hal berkesan dengan bangunan RS Pratama.
Masyarakat justru berpendapat bahwa peresmian RS Pratama hanya untuk memenuhi target politik individu.
Sumber lain juga mengkritisi sikap dan perilaku Bupati Malaka Simon Nahak yang kurang menghargai jasa orang lain dalam sebuah kebersamaan untuk membangun RS Pratama.
Pasalnya, kehadiran RS Pratama hingga diresmikan itu tidak terlepas dari peran Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melky Laka Lena. Dan masyarakat Malaka memahami hal itu sehingga masyarakat sedikit kecewa bila tokoh yang ikut berperan diabaikan oleh Pemerintah Daerah hanya karena kepentingan politik.
Untuk diketahui bersama, Pembangunan Rumah Sakit Pratama di Desa Alkani tepat di belakang Kantor Camat Wewiku. Rumah Sakit itu dibangun dengan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dikerjakan oleh PT. Multi Medika Raya dengan nilai kontrak sebesar Rp 44.950.000.000,-. *(Ferdy Bria)