KUPANG-BIDIKNUSATENGGARA.COM | Wakil Wali Kota Kupang, Serena Cosgrova Francis, S.Sos., M.Sc., menghadiri acara bertajuk “Mengukir Jejak-Jejak Perempuan GMIT Klasis Kota Kupang” yang diadakan di Gedung Pramuka, Penfui, pada Kamis (3/7/25).
Kegiatan ini menjadi ruang reflektif dan inspiratif, menegaskan kembali kontribusi strategis perempuan GMIT dalam pelayanan gereja serta pembangunan masyarakat Kota Kupang.
Hadir pada acara tersebut Wakil Ketua Majelis Klasis Kota Kupang, Pendeta Jesmarianus R. Djonaga, junto para Ketua Majelis Jemaat se-Klasis Kota Kupang, serta sejumlah kepala dinas dan pengurus organisasi terkait.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada perempuan GMIT atas dedikasi dan kontribusi mereka dalam kehidupan sosial dan keagamaan.
Ia mengungkapkan, “Hari ini kita berkumpul tidak hanya untuk mengenang, tetapi juga untuk memberi teladan dan inspirasi. Ini adalah bentuk penghormatan terhadap peran perempuan GMIT yang sangat penting dalam bergereja dan bermasyarakat,” ujar Serena Francis.
Serena menekankan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi Pemerintah Kota Kupang sebagai Kota Kasih, yaitu Rumah Bersama yang Maju, Mandiri, Sejahtera, dan Berkelanjutan.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyoroti pentingnya memperhatikan kesehatan mental, khususnya mengingat tren peningkatan kasus bunuh diri di Kota Kupang.
Ia mengapresiasi inisiatif yang menghadirkan materi tentang kesehatan mental, pemilihan obat yang tepat, serta pelatihan kecantikan dan perawatan diri, yang menyentuh berbagai aspek kehidupan perempuan.
Serena mengajak para perempuan GMIT untuk menjaga citra diri serta merawat kesehatan fisik dan emosional, agar dapat menjadi pribadi yang percaya diri dan mandiri. Ia juga menegaskan pentingnya menciptakan lingkungan yang ramah dan inklusif bagi penyandang disabilitas.
“Peran ibu-ibu dalam gereja sangat krusial untuk memastikan lingkungan yang menyatu dan penuh kasih bagi saudara-saudari kita yang berkebutuhan khusus,” katanya dengan tegas.
Ia juga memperkenalkan program unggulan Pemerintah Kota Kupang, yaitu SABOAK (Sunday Market Buat Orang Kupang), yang dilaksanakan setiap akhir pekan sebagai upaya pemberdayaan UMKM lokal.
“Pada minggu pertama SABOAK, perputaran uang mencapai lebih dari 100 juta rupiah, yang meningkat menjadi 250 juta rupiah di minggu kedua. Ini menunjukkan potensi besar UMKM dalam mendukung ekonomi keluarga,” ungkapnya.
Ia mengundang para perempuan GMIT untuk berpartisipasi dengan mendaftarkan produk dan usaha mereka melalui tautan resmi pemerintah.
Menutup sambutannya, Wakil Wali Kota berharap agar perempuan GMIT terus berperan sebagai agen perubahan dan pelopor nilai-nilai kasih, toleransi, serta pelayanan yang tulus di tengah masyarakat.
“Kita membutuhkan lebih banyak perempuan yang berani bersuara, melindungi sesama, melayani dengan kasih, dan memimpin dengan hati. Ketika perempuan maju, Kota Kupang pun akan ikut maju,” pungkasnya.
Di akhir, Ketua Panitia Pelaksana, Ostin Leo Lede Maliogha, S.Sos., melaporkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran perempuan mengenai hak-hak mereka dalam pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan politik, serta memperkuat jaringan dan solidaritas antarperempuan melalui forum diskusi dan kegiatan kolaboratif.
Selain itu, kegiatan ini diharapkan membekali perempuan dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapi tantangan zaman, serta meneladani tokoh-tokoh perempuan hebat dalam Alkitab.
Ostin menjelaskan bahwa peserta berasal dari 47 jemaat GMIT Klasis Kota Kupang yang dibagi dalam Rayon A hingga E, dengan masing-masing jemaat diharapkan mengirimkan minimal dua peserta. Dari target 94 orang, tercatat 78 peserta dari 37 gereja yang hadir.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pemicu semangat bagi perempuan GMIT untuk terus mengukir jejak, tidak hanya dalam sejarah pelayanan, tetapi juga dalam membangun masa depan Kota Kupang yang lebih inklusif, adil, dan penuh harapan.**(essy)