News  

Warga Lete dan Kote, Desa Gunung Minta Bangun Jembatan Permanen

BORONG, BIDIKNUSATENGGARA.COM | Petrus Yohanes Elmiance, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur dari Partai Perindo sekaligus anggota Komisi A menggelar kegiatan Reses anggota DPRD Kabupaten Manggarai Timur, Masa Persidangan II Tahun Persidangan 2024-2025 yang dilaksanakan di dua titik yakni Kampung Lete dan Kote di Desa Gunung, Kecamatan Kota Komba, Sabtu, (1/2/2025).

Sejumlah aspirasi yang disampaikan warga dua kampung itu meminta pembangunan jembatan permanen di Lima kali di ruas jalan berstatus jalan Kabupaten yang menghubungkan Kampung Lete, Kote sampai Ritapada.

Titik pertama dilaksanakan di Kantor Desa Gunung. Kepala Desa Gunung, Leonardus Keo memberikaan sapaan pembuka dengan menyampaikan selamat datang di Desa Gunung untuk melaksanakan reses.

Sebelum melaksanakan reses, beberapa hal sudah disuarakan oleh Anggota DPRD Manggarai Timur kepada Pemda Manggarai Timur yang mendapatkan respons cepat seperti bencana alam banjir di Waekoe yang mengakibatkan jembatan putus. Kini jembatan Waekoe sudah diperbaiki dan bisa dilalui kendaraan roda empat dan dua dari Waelengga-Lete, Kote, Ritapada, sampai di Elar Selatan dan Lait, Desa Gunung Baru dan sebaliknya. Ini kolaborasi baik Pemdes Desa Gunung dan anggota DPRD Manggarai Timur dari Daerah pemilihan Kota Komba.

“Neka kimu ghami (jangan lupa kami) untuk selalu koordinasi untuk pembangunan semua sektor. Warga masyarakat menginginkan pembangunan infrastruktur dasar yang layak demi kelancaran untuk distribusi hasil bumi dan mobilitas masyarakat dari Desa ke Kota. Selain itu membutuhkan beronjong di beberapa Kali Waedara, Waerebak, Waelapang, WaeLapang, Waeselir, Waeribon. Dari lima ini kali penyeberangan ini, dua Kali yakni Kali Waerebak dan Waeselir sangat prioritas dibangun jembatan permanen,” jelasnya.

Leonardus mengatakan, beberapa minggu lalu, anggota BPD Desa Gunung nyaris terseret banjir di Kali Waeselir.

Aleksius Ivan, anggota BPD Desa Gunung yang juga mengikuti Reses di Kantor Desa saat dikonfirmasi membenarkan hal ini.

“Satu minggu lalu, saya nyaris terseret banjir di Kali WaeSelir. Saat itu saya sedang menyeberangi kali itu dengan sepeda motor. Di tengah kali itu banjir, saya memberanikan diri menyeberangi. Di tengah Kali, motor saya tertahan oleh sebuah batu besar dan akhirnya terjatuh. Saya juga ikut jatuh dan selanjutnya saya lepas motor yang jatuh dan saya menyeberangi kali itu,” ceritanya.

Aspirasi lain yang disampaikan Ivan yakni terjadi kelangkaan pupuk subsidi di Desa Gunung.

Aspirasi lain disampaikan Hilde Kasang, Guru SDN Lete, Desa Gunung, Kecamatan Kota Komba dengan menginformasikan bahwa dua ruangan rombongan belajar (Rambel) di SDN Lete sudah tidak layak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar

“Kami minta agar dua ruangan kelas itu bisa diperbaiki demi kelancaran dan kenyamanan proses kegiatan belajar mengajar (KBM)

Mantan Kepala Desa Gunung, Tobias Dima juga menyampaikan aspirasinya yakni hal paling prioritas di Desa Gunung yakni bangun jembatan permanen di Kali WaeRebak dan WaeSelir. Kedua, pengadaan air minum bersih dan ketiga membangun Puskesmas Lete.

“Sewaktu saya menjadi kepala Desa, Pemdes sering mengusulkan hal itu, hanya tak pernah direalisasi oleh Pemda Kabupaten Manggarai Timur. Saya berharap aspirasi ini diperjuangkan di lembaga DPRD Manggarai Timur,” jelas Tobias Dima, Mantan Kades Gunung.

Dima menyampaikan terima kasih kepada anggota DPRD Manggarai Timur dari Daerah Pemilihan Kota Komba yang sudah.menyalurkan sebanyak 50 buah kursi untuk Kapela Lete dan sejumlah Keramik di Gereja Kapela Lingkungan Kote.

“Saya mewakili umat atau masyarakat Stasi Lete mengucapkan terima kasih atas bantuan kursi plastik dan Ketamik,” ucapmya.

Martinus Gilok dan Aloysius Belo saat Reses di Gereja Kapela Lingkungan Kote di Kampung Kote menyampaikan aspirasi berkaitan jembatan Permanen di beberapa Kali besar. Selain itu, pembangunan irigasi untuk areal persawahan di Kampung Kote.

“Hari-hari anak sekolah dari kelas 1-6 SD sering menyeberangi Kali tersebut. Mereka pergi sekolah dengan berjalan kaki ke SDI Waekikong. Saat musim banjir begini, kami orangtua menghantar anak kami menyeberangi kali Waerebak. Potret ini sangat menyedihkan. Untuk tolong aspirasi kami disuarakan agar terwujud pembangunan jembatan permanen di Kali Waerebak,” pinta keduanya.

Menanggapi aspirasi warga Kampung Lete dan Kote ini, Anggota Fraksi Gabungan Gerakan Persatuan Indonesia Raya menjelaskan ia memyampaikan apa itu Reses. Reses adalah kegiatan persidangan di luar gedung untuk menampung semua aspirasi masyarakat.

Berkaitan dengan sejumlah aspirasi itu, Yance, biasa disapa menjelaskan, ia mencatat semua aspirasi. Tentu aspirasi akan direspon Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Timur sesuai dengan prioritas dan tergantung Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

“Saya pasti bersuara sesuai dengan kewenangan saya sebagai anggota DPRD untuk menyuarakan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Timur. Hal yang penting dari semua aspirasi ini yakni semua melalui Pemerintah Desa Gunung,” jelasnya.

Fungsikan Pasar Waelengga Demi Peningkatan PAD Manggarai Timur

Yance mengusulkan untuk kerja sama dari warga 9 Desa di Kecamatan Kota Komba, dimana selama ini menjual hasil bumi ke pasar, Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada.

“Saya minta diskusi kita semua. Saya tidak memaksa. Menurut saya kita fungsikan pasar Waelengga unuk menjual hasil bumi. Kalau dikalkulasi untuk peredaran uang dari 9 Desa di Manggarai Timur diperkirakan 3-4 miliar untuk PAD Kabupaten Ngada. Alangkah baik, kita semua bekerja sama untuk fungsikan Pasar Waelengga sehingga PAD masuk di Manggarai Timur. Tentu hal ini kita terus berdiskusi dengan semua pihak,” ajaknya.* (Kontributor, Markus Makur)