News  

Pemberitaan Oknum Wartawan Media-suarakyat.id Diduga Tendensius Menyerang Mantan Kasat Intel Polres Malaka

BIDIKNUSATENGGARA.COM | Berita yang dipublikasikan oleh Media-suarakyat.id pada 6 September 2024 berjudul “Kasat Intel Dicopot dari Jabatan, Kekerasan di Haitimuk Ketua DPRD Malaka Harus Diperiksa” menyoroti pencopotan AKP Oscar Pinto, S.sos pasca peristiwa tersebut.

Dalam pemberitaan Media-suarakyat.id menyatakan, Kasat intel polres Malaka, AKP Oscar Pinto, S.sos dicopot dari jabatan pasca aksi kekerasan di Haitimuk. Sehubungan kasus tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Malaka, Adrianus Bria Seran, SH juga harus diperiksa, karena berada di tempat kejadian perkara (TKP).

Pemberitaan tersebut menyebut Praktisi Hukum Eduardus Nahak Bria, SH, MH, C.Md, sebagai narasumber yang dimana ia menekankan untuk kasus kekerasan di Desa Haitimuk yang terjadi pada tanggal 27 Agustus 2024 perlu menghadirkan dan memeriksa pihak yang berada di TKP saat kejadian. Selain itu aparat penegak hukum seperti pejabat polri, Adrianus juga harus diperiksa.

Sementara dilansir dari radarmalaka.com, Jumaat, (6/9) Ketua DPRD Malaka, Adrianus Bria Seran menghubungi Praktisi Hukum, Eduardus Nahak Bria menanyakan pernyataannya yang dilansir di Media-suarakyat.id pada Jumat (6/9) dan yang bersangkutan tidak merasa membuat pernyataan itu kepada pers sehingga terkesan berita yang ditulis wartawan asal tulis, bukan berdasarkan hasil wawancara.

Ketua DPRD Kabupaten Malaka, Adrianus Bria Seran dalam kesempatan itu sangat menyesalkan pemberitaan yang diturunkan Media-suarakyat.id. Dia menyebut berita tersebut sangat tendensius dan menyerang individu dan tidak profesional dalam menjalankan profesinya sebagai pekerja media.

”Wartawan dalam bekerja harus profesional, tidak tendensius dan taat pada kode etik profesi dan tidak membuat opini sendiri dalam pemberitaannya sehingga tidak menyesatkan publik,” ujarnya.

AKP Oscar Pinto, S.sos kepada bidiknusatenggara.com pada Sabtu, (7/9) mengatakan, berita yang diturunkan wartawan Media-suarakyat.id (Berek Mans Nahak-red) sangat menyerang institusi Polri dan pribadi sehingga perlu diklarifikasi dan diluruskan.

Oscor Pinto membantah isi berita yang menyebutkan ia dicopot dari jabatan kasat Intel pasca aksi kekerasan di Haitimuk sangatlah tidak benar. Oscar menjelaskan bahwa proses mutasi sudah dilakukan jauh sebelum insiden itu terjadi. Ia juga menggaris bawahi pentingnya wartawan Berek Mans Nahak membedakan antara ‘dicopot’ dan ‘dimutasi’.

“Poin utama pencopotan jabatan itu tidak benar. Karena mutasi polda sudah di tanda tangani oleh kapolda itu pada tanggal 26 Agustus dan kejadiannya tanggal 27 Agustus, apa hubungannya dengan kasus itu?,” ungkap Oscar.

“Kemudian, kalau saya dicopot berarti saya dinonjob dan harus di proses atas kasus yang menimpa diri saya. Lantas saya kan di mutasi dari jabatan kasat intel ke kasat samapta. Jadi dia harus bedakan yang namanya dicopot dan mutasi,” jelas Oscar.

Tak puas dengan pemberitaan itu, Oscar menghubungi Praktisi Hukum Eduardus Nahak Bria, SH, MH, C.Md sebagai narasumber. Dalami komunikasi Oscar Pinto dengan kuasa hukum Eduardus Nahak Bria, Kuasa Hukum mengatakan wartawan tidak melakukan wawancara yang layak terhadap dirinya.

“Apakah pak Edu yang minta untuk tulis berita ini? Jawab Eduardus Klau, “Tidak, tidak, tidak, sumpah demi nama Tuhan atas inisiatif dia sendiri,” Demikin percakapan Oscar Pinto bersama Kuasa Hukum Eduardus Nahak lewat telepon selulernya.

Sementara pernyataan wartawan Berek Mans Nahak saat dihubungi Oscar Pinto mengatakan, berita yang diturunkan atas pernyataan Kuasa hukum Eduardus Nahak.

“Izin,,,sesuai berita itu, praktisi hukum yg minta” Demikian pesan whatsapp yang dikirim Wartawan Berek Mans Nahak kepada AKP Oscor Pinto sekitar pukul 09.31 Wita. Sabtu, (7/9).

Terkait percakapan diatas, Oscar Pinto mengatakan wartawan Berek Mans Nahak menurunkan berita untuk menyerang dirinya dan institusi Polri. Pihaknya sementara mendalami pemberitaan tersebut untuk mengambil langkah hukum terkait dugaan fitnah dalam pemberitaan tersebut. Ia menyatakan bahwa jika diperluas, tindakan hukum bisa menjadi langkah yang sah untuk melindungi reputasi institusinya. *(Ferdy Bria)

https://gawai.co/docs/pkv-games/ https://gawai.co/docs/dominoqq/ https://gawai.co/docs/bandarqq/