BIDIKNUSATENGGARA.COM | Sebanyak 46 Peserta Tour Sepeda Internasional Timor Island Adventure 2024 bermalam di pantai Lo,odik, yang terletak di desa Litamali, kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka. Para peserta yang mengikuti acara ini terdiri dari tiga negara, yakni Timor Leste, Australia, dan Indonesia. Minggu, (8/12/24).
Suasana di pantai Lo,odik dipenuhi dengan tawa dan kebahagiaan ketika para wisatawan merasakan pesona alam yang menakjubkan serta kehangatan sambutan masyarakat setempat.
Peserta acara Timor Island Adventure juga disambut dengan sebuah ceremoni yang dipandu langsung oleh bagian protokoler Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Malaka.
Acara tersebut dihadiri Asisten II Agustinus Nahak (Perwakilan Bupati Malaka), kadis Komunikasi dan Informatika, serta perwakilan dari TNI, Polri, dan Satpol PP, menunjukkan dukungan penuh dari pemerintah setempat.
Partisipasi masyarakat desa Litamali sangat terasa, dengan hadirnya para penari dari siswa-siswi SDI Nularan dan penari Babado, yang dibawakan oleh masyarakat Dusun Maubesi, Desa Kamansa, menambah keceriaan suasana dan menampilkan betapa beragamnya budaya yang ada di Kabupaten Malaka.
Sebagai simbol penghormatan, perwakilan wisatawan dari tiga negara – Timor Leste, Australia, dan Indonesia – dikalungkan selendang bermotif Malaka yang melambangkan persahabatan dan dukungan antarnegara demi pelestarian budaya yang ada.
Terlebih lagi, para wisatawan terpesona ketika disuguhkan tarian budaya khas kabupaten Malaka seperti Tari Bidu Lalok dan Tari Babado, yang menjadi ciri khas daerah Kabupaten Malaka, dan selalu disajikan untuk para tamu terhormat, memberikan pengalaman yang tak terlupakan.
Ketua koordinator Timor Island Adventure 2024, Joel Maria Peirera, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemda Malaka dan masyarakat setempat, khususnya masyarakat Desa Litamali.
Selain itu, Joel juga menggugah rasa persatuan dengan menyampaikan pesan dari Presiden Republik Demokratik Timor Leste, Jose Ramos Horta, dan Perdana Menteri Timor Leste, yang menggarisbawahi pentingnya membangun kerja sama meski ada perbedaan politik. “Kita mungkin berbeda negara, namun kita memiliki kesamaan yang esensial yaitu kultur dan warisan yang kita bawa,” jelas Joel dalam sambutannya.
Kunjungan dalam event-event seperti ini lanjut Joel, direncanakan akan terus dilakukan setiap tahun di Indonesia, khususnya di Kabupaten Malaka, sebagai upaya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di daerah perbatasan.
Pemda Kabupaten Malaka, melalui Asisten II, Agustinus Nahak, menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Bupati Malaka dalam event bergengsi ini kerana adanya halangan penting. Meskipun begitu, rasa syukur dan penghargaan tetap dilontarkan kepada semua peserta yang telah datang dari Timor Leste, Australia, dan Indonesia, serta kepada pemerintah Timor Leste yang telah menjalin kerja sama dalam berbagai aspek budaya.
“Kami tidak bisa melupakan fakta bahwa meskipun kita berbeda secara politik, kita tetap memiliki kesamaan dalam budaya yang sudah terjalin sejak dahulu,” kata Asisten II Kabupaten Malaka, sekaligus mengakhiri sambutannya dengan penuh harapan akan masa depan yang lebih baik.
Setelah sambutan yang hangat dari Asisten II Kabupaten Malaka, acara ceremonial bersama masyarakat dari tiga negara itu ditutup dengan penampilan menarik dari para penari SDI Nularan.**(Ferdy Bria)