BIDIKNUSATENGGARA.COM | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar upacara hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025 di Lapangan Umum Kota Betun, pada Jumat, 2 Mei 2025.
Peringatan Hardiknas tahun ini mengusung tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua”.
Wakil Bupati Malaka, Henri Melki Simu, bertugas sebagai pembina upacara, yang dihadiri oleh Bupati Stefanus Bria Seran. Upacara ini juga dihadiri oleh Kapolres Malaka, AKBP Riki Ganjar Gumilar, S.I.K, M.M., Wakil Ketua I DPRD Malaka, Ronaldo Asury, serta anggota forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda), kepala perangkat daerah, aparatur sipil negara (ASN), dan pelajar dari berbagai jenjang pendidikan di Kabupaten Malaka.
Upacara ini dimeriahkan oleh peserta dan tamu yang mengenakan pakaian adat khas Kabupaten Malaka, menampilkan kekayaan budaya daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Malaka menyampaikan amanat dari Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim.
Henri Melki Simu menegaskan bahwa peringatan Hari Pendidikan Nasional bukan hanya seremonial tahunan dengan upacara bendera dan lomba. Hari ini merupakan momen untuk meneguhkan dedikasi dan komitmen dalam memenuhi amanat konstitusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan layanan pendidikan yang terbaik bagi semua anak bangsa.
Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003, diatur bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu.
Sesuai dengan amanat konstitusi, tidak boleh ada diskriminasi berdasarkan agama, fisik, suku, bahasa, ekonomi, jenis kelamin, domisili, atau alasan lain yang dapat menghalangi seseorang mendapatkan pendidikan. Pendidikan adalah hak asasi dan hak sipil yang harus dimiliki oleh setiap individu.
Pendidikan individu adalah proses yang mengembangkan potensi manusia untuk menguasai ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kecerdasan yang memungkinkan mereka mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan. Dalam konteks kebangsaan, pendidikan juga merupakan sarana untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa.
“Oleh karena itu, sangat tepat jika Presiden Prabowo menempatkan pendidikan sebagai prioritas,” ujarnya.
Sebagaimana disebutkan dalam Asta Cita keempat, Presiden Prabowo berkomitmen untuk membangun sumber daya manusia yang kuat agar Indonesia menjadi bangsa yang adil dan makmur.
Untuk mencapai hal ini, diperlukan kerjasama dari semua pihak, seperti pemerintah, orang tua, masyarakat, dunia usaha, dan media. Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri karena terbatasnya sumber daya dan dana. Diperlukan dukungan dan partisipasi dari semua pihak agar pendidikan dapat berfungsi dengan baik dan menghasilkan generasi yang hebat.
Mulai Oktober 2024, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah melaksanakan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan layanan pendidikan. Dalam pengelolaan, kementerian memperbaiki tata kelola, pembinaan, dan kinerja guru.
Dalam hal kurikulum, kementerian akan menerapkan Pembelajaran Mendalam, melakukan Test Kemampuan Akademik, serta mengajarkan Koding dan Kecerdasan Artifisial.
Untuk membentuk karakter, kementerian telah membuat kebijakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yang mencakup kebiasaan baik seperti beribadah, berolahraga, dan tidur cepat.
Selain itu, program Pagi Ceria turut diadakan, yang meliputi Senam Anak Indonesia Hebat, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan doa bersama. Pendidikan karakter pada tingkat Taman Kanak-kanak juga diluncurkan dengan Album Kicau, berisi lagu-lagu untuk anak.**(fb)