Desa  

Atasi Stunting Sejak Dini, Kepala Desa Taaba Bagi Ikan Untuk Ibu Hamil

BETUN-BIDIKNUSATENGGARA.COM | Kepala Desa Taaba, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, Ida Hoar Nahak membagikan ikan lele kepada seluruh ibu hamil yang ada di wilayah desanya. Pemberian bantuan ikan itu sebagai upaya kongkret dan intervensi spesifik dalam mengatasi stunting.

Jumlah ibu hamil yang mendapat bantuan ikan sebanyak 11 orang. Masing-masing ibu hamil mendapatkan satu setengah kilogram ikan lele untuk dikonsumsi.

Kegiatan pembagian ikan dilaksanakan Kamis, 14 Maret 2024. Secara simbolis, bantuan ikan lele ini diserahkan oleh Kepala Desa Taaba, Ida Hoar Nahak, Pendamping Desa, Melkianus Nahak dan Natalia Luruk serta Ketua TP. PKK Desa Taaba, Teni M. Jenahas.

Kepala Desa Taaba, Ida Hoar Nahak menjelaskan, ikan lele tersebut diperoleh dari usaha perikanan darat yang dilakukan pemerintah desa melalui kolam percontohan. Pemerintah Desa memulai budidaya ikan lele sebanyak 1.000 ekor sejak Desember 2023. Dalam kurun waktu tiga bulan, tepatnya Maret 2024, ikan sudah bisa panen.

“Kami mulai pelihara ikan lele bulan Desember 2023. Ini hari genap tiga bulan dan sudah bisa panen. Ini panen perdana ikan di Desa Taaba. Hasil usaha ikan ini, kami bagikan kepada semua ibu hamil yang ada di Desa Taaba. Sesuai data dari bidan desa, ada 15 orang ibu hamil di Taaba saat ini”, kata Ida Nahak.

Lanjut Ida, membudidaya ikan di Desa Taaba memang penuh tantangan karena daerah tidak punya air. Namun, sebagai kepala desa, ia memberanikan diri untuk mengembangkan ikan walaupun harus membeli air tangki untuk mengisi di kolam.

“Pertama, saya bersyukur karena usaha ikan yang kami lakukan berhasil. Padahal, daerah ini tidak ada air. Kedua, saya juga bangga karena di daerah tidak ada air tapi kami bisa buat kolam ikan”, tuturnya sembari tersenyum.

Menurut Ida Nahak, budidaya ikan air tawar ini sebagai upaya kongkret dari Pemerintah Desa Taaba untuk memenuhi kebutuhan nutrisi hewani dan nabati bagi masyarakat, terutama ibu hamil dan bayi balita agar bisa mencegah stunting. Pasalnya, penanganan stunting merupakan program nasional yang wajib dilaksanakan pemerintah sampai di tingkat desa.

Dalam melaksanakan program prioritas tersebut, kata Ida Nahak, pemerintah sudah memberikan cara atau metode penanganannya antara lain, pemenuhan nutrisi di masa kehamilan, pemberian ASI ekslusif, akses air bersih, menjaga kebersihan lingkungan, memantau perkembangan anak secara berkala melalui posyandu serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Menurut Ida, beberapa metode tersebut selalu dilaksanakan oleh pemerintah desa setiap tahunnya. Tahun ini, pemerintah desa menambah lagi satu cara penanganannya yakni memberi makanan penambah ASI yaitu lewat pemberian bantuan ikan.

“Setiap tahun kita tangani Stunting seperti lewat kegiatan PMT, posyandu dan bagi suplemen. Tahun ini kita tambah lagi dengan cara bagi ikan”, ungkapnya.

Tambah Ida, program budidaya ikan air tawar ini akan dilaksanakan terus menerus selama masa kepemimpinannya. Saat ini budidaya ikan masih fokus pada kolam percontohan, sedangkan beberapa tahun ke depan, budidaya ikan sudah berskala rumah tangga. Satu rumah satu kolam ikan mini dengan prioritas keluarga yang memiliki ibu hamil, bayi dan balita.

“Ke depan, program budidaya ikan ini berskala rumah tangga. Satu rumah satu kolam ikan mini. Kita prioritas keluarga yang ada ibu hamil, bayi dan balita. Pemerintah Desa siapkan benih, masyarakat hanya pelihara saja. Kalau ikan sudah besar, silahkan tangkap dan makan untuk keluarga”, terangnya. **(fb).