Daerah  

Dalam Waktu Dekat Polda NTT Akan Turun Ke Malaka Usut Proyek Bantuan Rumah Seroja

BETUN-BIDIKNUSATENGGARA.COM | Proyek rumah bantuan pasca bencana seroja sebanyak 3.118 unit dengan total anggaran 57,5 Miliar Rupiah di Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memprihatinkan. Pada waktu yang semakin mendesak, Polda NTT telah mengambil langkah konkret untuk turun ke Kabupaten Malaka dalam rangka mengusut proyek bantuan rumah Seroja yang dikerjakan pada tahun 2021 silam.

Ini merupakan respons cepat terhadap berbagai laporan dan kecurigaan masyarakat terkait distribusi bantuan yang tidak merata dan dugaan penyelewengan dana. Melalui penelusuran yang mendalam, Polda NTT berambisi untuk memastikan bahwa setiap sen dana bantuan tersalurkan secara adil dan transparan ke penerima yang berhak.

Dengan situasi yang memerlukan tindakan segera, Polda NTT menyiapkan tim penyidikan khusus yang akan ditugaskan ke Kabupaten Malaka. Tim ini memiliki tugas untuk mengumpulkan bukti, menganalisa data, dan melakukan wawancara dengan berbagai pihak terkait. Tujuannya tidak lain adalah untuk mengungkap adanya potensi ketidakberesan dalam pelaksanaan proyek bantuan rumah Seroja di Kabupaten Malaka.

Menurut informasi yang dihimpun media ini, penyelidikan yang dilakukan oleh Polda NTT tidak hanya berfokus pada penegakan hukum semata, namun juga bertujuan untuk memastikan bahwa program bantuan pemerintah ini benar-benar berdampak positif kepada masyarakat yang membutuhkan.

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malaka, Stefanus Nahak mengaku bahwa dirinya dipanggil oleh Polda NTT terkait dengan pekerjaan rumah seroja yang belum rampung atau belum selesai dikerjakan.

“Saya dipanggil ke polda pada tanggal 21 mei untuk diambil keterangan terkait dengan pekerjaan bantuan rumah seroja. Dan saya sebagai Kalak siap membantu di lapangan, seperti apa tindak lanjutnya. Nanti kita turun monitoring untuk tau persis mana yang sudah selesai dan mana yang belum selesai, dan ini nanti akan menjadi catatan untuk kami dan Tipikor datang sesuai dengan yang di lapangan,” ungkap Stefanus Nahak saat ditemui awak media diruang kerjanya, Kamis 6 Juni 2024.

Sebagai tindak lanjut dari panggilan tersebut kata Stefanus, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan monitoring terhadap pekerjaan rumah seroja yang hingga saat ini belum selesai dikerjakan.

“Jadi hari ini saya mengambil inisiasi dengan instruksi dari polda untuk mengumpulkan para kontraktor untuk melakukan peninjauan kembali di lokasi seperti apa. Instruksi dari polda, setelah kita melakukan monitoring kita laporkan ke polda untuk mereka datang sesuai dengan data yang kita kasih,” katanya.

Ditambahkannya, hasil dari monitoring itu nantinya akan menjadi catatan sehingga ketika Polda NTT turun untuk melakukan pengecekan apakah sesuai dengan kondisi di lapangan atau tidak.

“Maka itu dengan adanya pertemuan ini untuk kita monitoring untuk tau persis berapa yang sudah selesai dan berapa yang belum selesai. Dan hasil dari monitoring itu,tentunya kita akan laporkan ke Polda NTT supaya sebagai bahan saat mereka turun ke Malaka,” jelasnya.

Ketika ditanya berapa jumlah rumah seroja yang belum selesai dikerjakan atau sudah selesai dikerjakan oleh kontraktor kata Stefanus, tidak tahu. “Terus terang saja sampai dengan saat ini saya belum tau persis berapa rumah yang belum selesai kerja,”ungkapnya.

Sebagian masyarakat Kabupaten Malaka menyatakan dukungannya terhadap langkah Polda dalam mengusut proyek bantuan rumah Seroja. Di sisi lain, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malaka, Stefanus Nahak juga menyampaikan komitmennya untuk bekerjasama dengan tim penyidik untuk memastikan pekerjaan sudah selesai 100 persen. *(Ferdy Bria)