BETUN-BIDIKNUSATENGGARA.COM | Bakal Calon Bupati Malaka, dr. Stefanus Bria Seran, MPH (SBS), mengunjungi Dusun Fatukro, Desa Manulea, Kecamatan Sasitamean, Kabupaten Malaka. Selasa, (25/6/2024).
Kunjungan ini bukan sekadar serimonial politik, melainkan sebuah simbol harapan bagi para petani di wilayah tersebut yang telah merasa terabaikan selama tiga tahun terakhir.
Kehadiran dr. Stefanus Bria Seran di Dusun Fatukro telah membawa angin segar bagi masyarakat setempat. Kesaksian dari para petani mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam terhadap sosok pemimpin seperti SBS, yang selama ini dianggap berhasil membangun konektivitas dan memahami kebutuhan rill masyarakat pedesaan. “Kami merasa ada yang hilang sejak dr. Stef (SBS) tidak memimpin Malaka,” ungkap salah satu warga.
Kerinduan ini tidak lain merupakan cerminan dari ketiadaan perhatian yang mereka rasakan terutama dalam sektor pertanian, yang menjadi tulang punggung ekonomi mayoritas penduduk Dusun Fatukro.
Sejak ketiadaan dr. Stefanus Bria Seran dalam kepemimpinan, secara spesifik sektor pertanian di Dusun Fatukro mengalami banyak kendala. Ketiadaan inisiatif dan dukungan dari pemerintah menyebabkan lahan-lahan pertanian menjadi kurang produktif. Hampir tiga setengah tahun para petani berjuang tanpa ada bantuan signifikan dari pemerintah, menimbulkan keresahan yang mendalam di kalangan petani. “Kami sangat senang sekali SBS kembali dengan membawa harapan untuk kami para petani,” tutur salah satu warga mewakili suara petani lainnya.
Mendengar langsung keluhan dan harapan dari warga Dusun Fatukro, dr. Stefanus Bria Seran terlihat terenyuh. Pernyataannya, “Saya sedih ketika mendengar hal-hal seperti ini. Saya tidak suka janji, intinya saya sudah dengar apa yang Bapak Ibu sampaikan tadi. Dan kita akan perbaiki semua dan saya kalau sudah omong seperti ini pasti akan saya lakukan. Saya tidak kenal tipu-tipu,” menunjukkan komitmen yang kuat untuk memperbaiki keadaan.
Hal ini menegaskan kembali posisi dan integritas SBS sebagai pemimpin yang merespon dengan tindakan konkret bukan sekadar janji kosong.
Penegasan komitmen dari SBS membuka lembaran baru bagi masa depan pertanian di Dusun Fatukro. Kembalinya SBS dalam panggung politik Kabupaten Malaka menjadi simbol harapan bagi para petani bahwa kondisi bisa berubah menjadi lebih baik. Harapan baru ini bukan hanya bergantung pada satu individu, tetapi juga membangun kesadaran kolektif agar masyarakat secara aktif berpartisipasi dalam proses pembangunan daerah, khususnya dalam sektor pertanian yang vital bagi ekonomi masyarakat.
Kunjungan dr. Stefanus Bria Seran ke Dusun Fatukro, Desa Manulea, secara tidak langsung telah menghidupkan kembali harapan bagi para petani yang telah lama merasa terabaikan. Kesediaan SBS untuk mendengarkan dan berjanji memperbaiki kondisi sektor pertanian adalah langkah awal yang menjanjikan untuk memulihkan sektor vital ini. Ke depannya, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat setempat akan menjadi kunci dalam mengatasi tantangan dan membawa kemajuan bagi pertanian di Kabupaten Malaka.*(Ferdy Bria)