Murid SMA Sinter Claus Sion Sukabilulik, Terpaksa Laksanakan Ujian Nasional di Tengah Banjir

BETUN,bidiknusatenggara.com-Siswa-siswi Kelas Tiga SMA Sinter Claus Sion Sukabilulik, Desa Oan Mane, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka, Provinsi NTT, melaksanakan Ujian Akhir Nasional ditengah genangan air banjir titipan sungai Benenai.

Banjir yang menggenangi bangunan sekolah SMA Sinter Claus Sion Sukabilulik akibat tingginya debit sungai Benenai dan curah hujan yang tinggi di Kabupaten TTS, TTU dan Kabupaten Belu sehingga menyebabkan meluapnya sungai Benenai. Para siswa mengikuti ujian tanpa menggunakan sepatu lantaran genangan air didalam ruangan ujian setinggi tumit kaki orang dewasa.

Kepala SMA Sinter Claus Sion Sukabilulilk, Yulius Bria Koe, S.Pd mengaku, tidak menyangka banjir akan melanda sekolahnya. Namun semangat guru dan siswa-siswi tidak buyar demi mengikuti Ujian Nasional yang diselenggarakan sejak Selasa (11/04) lalu.

“Meskipun kondisi sekarang pas banjir akan tetapi anak-anak tetap semangat untuk mengikuti ujian Nasional. Tadi pagi kita memberikan motivasi kepada mereka agar meskipun situasi banjir tetapi jangan mematahkan semangat mereka untuk ikut ujian”, tandas Yulius Bria Koe saat ditemui awak media di lokasi ujian, pada Senin (17/04/23).

Lanjut Yulius, pihaknya terus berusaha untuk tetap melaksanakan semua kegiatan Ujian Nasional sampai selesai. “Saya sebagai Kepala Sekolah bersama dengan para guru tetap berusaha melaksanakan semua kegiatan ujian Nasional sampai selesai,”terang Yulius.

Pengakuan salah satu orang tua murid, Desa Oanmane sudah menjadi langganan banjir Benenai saat musim penghujan, tetapi belum ada upaya dalam mengatasi bencana tersebut.

“Kasihan anak-anak ikuti ujian Nasional dalam keadaan banjir seperti ini. Memang di Desa Oanmane sudah menjadi langganan banjir tapi belum ada perhatian”, ungkap salah satu orang tua murid yang namanya tidak mau dimediakan.

Tingginya debit air sungai Benenai masih menjadi ancaman yang serius bagi warga Desa Oanmane pasalnya, Desa tersebut kerap tergenang air banjir. Masyarakat berharap pemerintah Daerah Kabupaten Malaka dapat segera mengatasi peristiwa yang selalu menjadi langganan itu.

Menurut penjelasan warga, banjir yang kerap terjadi ini, yang membuat miris bagi warga sekitar adalah belum adanya perhatian khusus dari pemerintah Daerah. Bahkan, tanggul yang lama pun belum ada pengerjaan lanjutan bahkan belum dilakukan normalisasi, sehingga air meluap melalui Dusun Busabelo dan menyebar di seluruh Desa Oanmane. Warga berharap adanya perhatian dari Pemerintah sebelum terjadinya luapan air sungai yang lebih besar.

“Banjir ini masuk lewat ujung tanggul, persis di belakang Dusun Busabelo. Kami hanya berharap pada tanggul yang lama, karena sejauh ini belum ada bangun tambah tanggul. Mungkin sejauh ini dari pemerintah ada perencanaan untuk mengerjakan tanggul, tapi sampai sekarang belum kerja”, ungkap beberapa warga

Sementara itu, dampak meluapnya air sungai Benenai selain merendam fasilitas sekolah seperti bangku, meja dan lemari, juga merendam rumah warga dan hasil perkebunan milik warga pun terancam gagal panen akibat terendam banjir. (Ferdy Bria)