Ruang Kelas Digenangi Air, Murid SDK Sikun Terpaksa Diliburkan

BETUN,bidiknusatenggara.com-Hujan deras dalam sepekan terakhir ini tidak hanya merendam rumah warga. Namun mengalami hal serupa meski tidak terlalu parah, air hujan menggenangi SDK Sikun, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur. Aktivis belajar mengajar siswa di sekolah ini pun diliburkan. Tidak hanya halaman sekolah saja yang digenangi air hujan, air sampai masuk ke dalam ruang kelas.

Kepala Sekolah SDK Sikun, Gabriel Nahak Tetik kepada bidiknusatenggara.com, pada Jumat (12/05/23) pagi mengatakan, meski beberapa siswa berkebutuhan khusus sudah datang ke sekolah, namun karena kondisi ruangan kelas digenangi air, sehingga ia (Gabriel) memutuskan kegiatan belajar diliburkan untuk sementara waktu.

“Setiap tahun itu memang curah hujannya berbeda-beda. Tapi tahun ini memang curah hujan paling tinggi, sehingga air masuk ke ruangan kelas. Terpaksa kita liburkan anak-anak karena airnya juga menyebabkan aroma yang tidak sedap. Dan ini bisa membahayakan anak-anak.” Pungkas Gabriel, Kepala SDK Sikun.

Kepala SDK Sikun, Gabriel Nahak Tetik

Kepala Sekolah menjelaskan, sebanyak 4 ruang kelas yang ada di SDK Sikun digenangi oleh air. Oleh karena itu, untuk sementara waktu aktivitas KBM di sekolah diliburkan.

“Kita liburkan anak-anak kelas 1 sampai kelas 4. Kalau kelas 5 dan kelas 6 ada 2 ruangan yang bisa kita gunakan. Kenapa mereka harus diliburkan, karena ruangannya tidak cukup.” Tambahnya.

Pihaknya meminta Pemerintah Daerah setempat untuk segera mencari solusi, supaya siswa sejumlah kurang lebih 40 orang itu bisa belajar kembali di sekolah seperti biasanya.

“Selama ini kita berusaha untuk swadaya orang tua murid dalam hal ini merenovasi ruangan kelas. Namun ini butuh anggaran yang cukup besar. Sehingga kami mengharapkan kepada pemerintah kalau bisa, pemerintah merehab kembali beberapa ruangan ini untuk proses belajarnya bisa berjalan normal kembali.” Ujarnya

Air hujan tergenan di halaman dan ruang kelas SDK Sikun 

Gabriel menambahkan, kebijakan meliburkan para siswa ini akan dilakukan hingga air dinyatakan benar-benar surut. Jika air sudah surut aktivitas belajar mengajar akan dilanjutkan lagi. Hanya saja, dia tidak bisa memprediksi karena curah hujan masih tinggi.

“Kita lihat saja keadaannya, kalau memang tidak hujan lagi dan airnya sudah kering pasti anak-anak akan sekolah kembali seperti biasa. Tapi kalau hujannya tetap berlanjut pasti anak-anak tidak bisa sekolah, termasuk ujian kenaikan kelas juga kita akan upayakan seperti apa nanti.” Tambahnya.

Terpisah, Rince Seuk Guru wali murid kelas I menjelaskan, kalaupun tetap dipaksakan belajar, tidak akan berjalan dengan baik. Karena mereka akan banyak bermain air atau berenang dibandingkan belajar, apalagi sekarang ini air hujan sampai masuk ke dalam kelas. “Anak-anak masih kecil dan tiap hari terendam dengan air. Bahkan ada anak yang sakit karena mereka datang bermain air hujan. Ada yang mengeluh sakit demam dan batuk pilek. Kadang kita harus jaga, karena tidak lihat mereka sudah berenang di air.” Katanya

Dirinya berharap, adanya perhatian khusus oleh pemerintah daerah dalam hal ini dinas terkait dalam mengatasi persolaan yang dialami SDK Sikun yang bertahun-tahun selalu digenangi air hujan.

Foto: Saat Siswa-siswi masuk ruang kelas

Hal senada disampaikan juga salah satu orang tua murid, Gabriel Seran warga Desa Sikun. Gabriel berharap, pemerintah bisa mengatasi polemik yang dialami SDK Sikun yang hampir Dua bulan ini siswa-siswi diliburkan. “Kami mohon solusi dari Pemkab Malaka, supaya 4 ruangan kelas itu tidak tergenang air hujan lagi. Soalnya air hujan disini selalu menggenangi ruangan kelas hampir tiap tahun.” ujarnya. (Ferdy Bria)