BETUN-BIDIKNUSATENGGARA.COM | Pemberitaan kasus dugaan Rabat Baton Desa Tesa Tahun 2023 Dengan Anggaran Rp 273.140.000 Dinilai Asal Kerja, akhirnya ditanggapi Camat Laenmanen, Blasius Berek Bau, S.IP. Rabu,(13/03/2024).
Pasalnya pengerjaan yang bersumber dari Dana Desa (DD) Tahun 2023 yang dilaksanakan oleh Kepala Desa, Wenseslaus Klau Seran, tidak berkualitas alias asal kerja.
Berdasarkan alasan tersebut, Camat Laenmanen, Blasius Berek Bau, S.IP. meminta masyarakat laporkan secara tertulis kepada Bupati dengan tembusan ke inspektorat dan dinas PUPR yang dilengkapi dengan data-data kegiatan yang menunjukkan kurang volume.
“Bila di laporkan secara tertulis kepada bupati, tentunya bupati akan disposisi ke inspektorat dan mungkin dengan dinas PU untuk lakukan pemeriksaan/audit dilokasi kegiatan agar Inspektorat periksa administrasinya, Serta Dinas PU dapat memeriksa pekerjaan fisiknya,” Tukasnya.
Ia menambakan, untuk mengusut persoalan tersebut, harus tanyakan ke pihak Pendamping Teknik dan Ketua TPK untuk mengetahui lebih jelas kualitas Pekerjaan Rabat baton yang diduga bermasalah itu.
”Ia terkait dengan rabat beton yang baru dipakai 6 bulan lalu sudah rusak ini, tentunya kita harus konsultasikan atau tanyakan ke pendamping Desa teknik (Pak Bernard-red), karna beliau bersama TPK yang survei lokasi sekaligus penyusunan RABny,” Tambahnya
Sementara itu, Bernad, Pendamping Teknik Desa Tesa saat dihubungi terpisah wartawan bidiknusatenggara.com, menyampaikan bahwa kerusakan tersebut karena kelelaian dari tukang.
“Rabat ini kalau kerja tidak sesuai dengan yang kita inginkan bisa menimbulkan kerusakan pada permukaan. Bisa jadi karena faktor air pada semen kurang diperhatikan sehingga kurang kuat,” Ungkap Bernad, Pendamping Teknik Desa Tesa.
Bernad juga menambahkan, setelah di kerjakan ada viber penampung air yang sengaja di rusakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga dari kerusakan viber tersebut dapat menyebabkan air yang mengalir ke permukaan bagian atas rabat tersebut. **(AK)