BETUN-BIDIKNUSATENGGARA.COM | Kasus dugaan arah dukungan terhadap salah satu figur Bacabup pilkada oleh Tim Seleksi Panitia Pemungutan Suara (PPS) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malaka kepada salah satu kandidat menimbulkan kekhawatiran mengenai integritas dan keadilan dalam proses pemilihan.
Konteks dan latar belakang dari kasus ini bermula dari laporan dan kesaksian beberapa pelamar yang merasa bahwa ada indikasi dan isyarat dari Tim Seleksi yang mengarahkan mereka untuk mendukung salah satu kandidat tertentu.
Struktur Tim Seleksi PPS KPU Malaka terdiri dari berbagai elemen yang seharusnya menjamin transparansi dan keadilan dalam proses seleksi.
Namun, jika dugaan ini benar, peranan Tim Seleksi dalam menjaga prinsip keadilan dan netralitas menjadi tercoreng. Cara yang diduga digunakan meliputi pengarahan secara halus dalam wawancara atau melalui tes tertulis yang bertujuan menyaring pelamar dengan kecenderungan dukungan yang sama.
“Mereka punya pertanyaan untuk saya bilang begini, ‘adik dimana?’ kemudian saya menjawab, ‘adik di Alas’. Lalau mereka bilang maksud kami, adik di kubu mana? Kalau dia di figur yang ini maka dia lolos tapi kalau dia di SBS dia tidak lolos,” ungkap narasumber yang namanya minta tidak dikorankan, pada Senin, (25/5/25).
Sementara itu, Ketua KPU Malaka saat ditemui terpisah oleh tim media ini di ruang kerjanya pada Selatan, (28/5) mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari sejumlah tokoh masyarakat melalui telepon selulernya. Dalam laporan tersebut ada yang mengklaim bahwa KPU memihak pada salah satu pasangan calon.
“Saya sudah dapat informasi seperti itu bahwa ada yang mengklaim kalau penyelenggara pemilu memihak pada salah satu pasangan calon. Nah ini yang kita harus jaga,” pungkas Juventus Adrianus Bere.
Selain itu, dia juga menegaskan bahwa jangan ada pihak tertentu yang bertepuk dada seolah-olah KPU sudah diikat oleh pasangan calon tertentu untuk mencederai integritas dan netralitas KPU dalam proses pemilihan kepala daerah.
“Saya menegaskan bahwa tidak ada satu orang pun entah pasangan calon yang bisa mengklaim bahwa penyelenggara itu bagian dari pada dia, yang kemudian membuat opini-opini liar kemudian menggiring seluruh orang bahwa KPU memihak pada salah satu pasangan calon. Lalu ada pihak-pihak tertentu seolah-olah menggunakan momentum ini untuk mengklaim. Ini yang saya tidak mau,” tegas Juventus.
Ketika ditanya dengan adanya rumor bawah penyelenggara pemilu diklaim oleh oleh salah satu pasangan calon apakah benar atau tidak? Juventus menjawab, “Kita juga sangat menyaksikan soal itu. Jadi ini harus kita waspadai bersama karena pada prinsipnya, kita tidak mau seperti itu,” katanya.
Pihaknya menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Malaka untuk tetap menjaga stabilitas politik dan jangan percaya kepada mereka yang menyebarkan opin liar yang kemudian hanya untuk menghilangkan kepercayaan masyarakat terhadap netralitas penyelenggara.
“Himbauan saya, kepada seluruh pihak, supaya tetap menjaga kondisi stabilitas politik di kabupaten Malaka dengan tidak untuk menyebarkan opini-opini liar kepada masyarakat. Dan juga untuk pihak-pihak tertentu, tidak usah menyatakan atau mengklaim diri sebagai salah satu tim seolah-olah penyelenggara ada pada pihak tertentu,” pungkasnya. *(Ferdy Bria)