BETUN-BIDIKNUSATENGGARA.COM | Pada suatu pertemuan yang diadakan baru-baru ini di pantai Motadikin, Yosef Ama Bere Seran, atau lebih dikenal Ko Ama, asal Desa Fahiluka, Kecamatan Malaka Tengah, mengutarakan alasan-alasan mengapa dirinya dan timnya memutuskan untuk beralih dukungan kepada SBS dari SN dalam arena politik pilkada 27 November mendatang.
Keputusan ini yang mengejutkan banyak pihak, didasarkan pada penilaian yang kritis dan perbandingan antara harapan dan kenyataan yang dihasilkan oleh kepemimpinan SN.
Dalam komentarnya, ia menyampaikan tiga alasan kenapa masyarakat Malaka merindukan sosok dokter Stefanus Bria Seran (SBS) untuk kembali pimpinan Rai Malaka. Alasan yang pertama, dimasa kepemimpinan SBS periode 2016-2021 masyarakat Malaka berkelimpahan hasil pangan. Dimana lahan pertanian masyarakat diolah oleh pemerintah yakni balik tanah gratis. Alasan kedua, masyarakat Malaka berobat hanya menggunakan E-KTP semua biaya ditanggung oleh pemerintah. Sedangkan alasan yang ketiga, SBS mampu membuka lapangan kerja dengan mengangkat 3.300 Tenaga Kontrak Daerah (TEDA) untuk anak-anak Malaka.
Sementara komitmen SN terhadap kesejahteraan masyarakat, yang sebelumnya digembar-gemborkan melalui janji-janji seperti balik tanah gratis, kesehatan gratis, dan penciptaan lapangan pekerjaan, ternyata tidak membuahkan hasil yang nyata. Pengakuan ini menyoroti kekecewaan yang dirasakan oleh mereka yang sebelumnya mendukung penuh SN di tahun 2020 silam.
“Tahun 2020 kami yang teria disetiap pelosok malaka. Kami yang janji untuk bangun tanggul dan bangun jembatan benenai dua. Kemudian kemarin orang-orang kita mengeluh karena balik kebun gratis menurut mereka kurang maksimal,” ujar ko ama kepada bidiknusatenggara.com, Minggu, (9/6/2024).
Yosef Ama mengatakan, harapan akan mendapatkan balik tanah gratis dan akses kesehatan gratis adalah dua hal yang sangat diinginkan oleh masyarakat Malaka. Sehingga dua hal tersebut yang membuat dirinya dan timnya memutuskan untuk beralih dukungan kepada SBS.
“Kami melihat dari pak dokter Stef yang pertama, dia hadir untuk mensejahterakan masyarakat malaka. Bukti yang orang malaka sudah rasakan adalah, sejak kepemimpinan SBS 2016-2021 di musim panas masyarakat tidak perlu capek-capek pacul tanah. Yang kedua, orang malaka sakit tidak perlu harus mengeluarkan uang untuk biaya rumah sakit. Cukup dia bawa KTP dan dia sudah bisa bebas dari semua biaya yang ada,” ungkapnya.
Yosef Ama menambahkan, salah satu janji terpenting SN adalah penciptaan lapangan kerja untuk anak-anak Malaka, yang bertujuan untuk memberantas pengangguran dan meningkatkan perekonomian daerah. Namun, absennya inisiatif nyata dalam hal ini menunjukkan bahwa upaya untuk mensejahterakan masyarakat Malaka belum menjadi prioritas.
“Dengan adanya sarjana yang begitu banyak di malaka, kalau bisa ya dia urus. Tidak selamanya orang yang urus malaka ini harus ASN. Contohnya, untuk operator traktor kita butuh anak-anak yang punya keterampilan, punya kemampuan. Kenapa anak-anak tidak dimanfaatkan? Akhirnya anak-anak harus cari kerja di Kalimantan, Papua dan Malaysian. Jadi kedepan kalau pak SBS terpilih, anak-anak malaka yang punya kemampuan diakomodir dan dimanfaatkan untuk kepentingan orang malaka,” harapan ko ama diamini pendukung lainnya.
Optimisme Ko Ama bukan tanpa alasan, melainkan didasari oleh masyarakat terhadap perubahan yang sudah dibuat oleh SBS pada kepimpinan sebelumnya. Ia memiliki keyakinan kuat akan kemampuan SBS dalam memimpin Malaka. Keyakinan ini bukan sekedar ucapan belaka, melainkan didukung oleh visi dan misi SBS yang dianggap mampu menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Malaka. Dirinya percaya bahwa kepemimpinan SBS akan membawa perubahan dalam bidang pertanian, peningkatan kualitas kesehatan dan juga menciptakan lapangan kerja bagi anak-anak malaka.
“Dari tiga kandidat yang sementara lagi ramai dibincangkan di media sosial, yang paling pas untuk orang malaka adalah saudara dokter Stef Bria Seran. Karena beliau mampu membaca kemampuan anak-anak malaka, kemudian dia tau apa yang orang malaka butuhkan. Tentunya pertanian gratis, kesehatan gratis dan membuka lapangan kerja untuk anak-anak malaka itu yang sangat dibutuhkan,” pungkasnya.
Ditempat yang sama disampaikan juga Marsel Nahak. Menurutnya, SBS kunci dari kesejahteraan masyarakat dimana program SBS sangat menyentuh langsung dan sangat dirasakan oleh masyarakat luas yakni, program pertanian dan kesehatan hanya menggunakan E-KTP.
“Kemarin kami tim SN-KT, tapi kami lihat program swasembada pangan sampai hari ini kurang maksimal. Nah saya lihat dengan adanya lahan pertanian petani yang tidak diolah sehingga masyarakat lebih menginginkan SBS. Maka kami juga menginginkan supaya SBS terpilih kembali untuk ada lagi olah lahan gratis dan juga ada pengobatan gratis,” ungkp Marsel.
Marsel menambahkan, warga mengeluhkan kurang maksimalnya traktor balik tanah untuk membantu masyarakat pertani. Traktor yang diharapkan dapat membantu petani ternyata tidak beroperasi sesuai harapan.
“Harapan saya ketika SBS terpilih kembali, traktor yang ada diaktifkan kembali supya bisa mengolah lahan pertanian masyarakat sehinnga tidak ada yang namanya kelaparan atau masyarakat mengeluh soal hasil panen. Karena hari ini hasil panen masyarakat sangat berkurang,” ujar Marsel saat ikut dalam deklarasi Laskar dan Bestie dukung SBS-HMS di hadapan ratusan massa pendukung.
Masyarakat lainnya mengaku rindu pada program kerja sederhana yang dijalankan SBS ketika menjadi Bupati Malaka pada periode 2016-2021. Tiga program sederhana yang membuat masyarakat merasa rindu tersebut adalah program balik lahan gratis, berobat gratis dan buka lapangan kerja untuk anak-anak malaka. *(Ferdy Bria)