BETUN-BIDIKNUSATENGGARA.COM | Stefanus Bria Seran (SBS), Bakal Calon Bupati Malaka, menegaskan komitmennya untuk menata dan meningkatkan kualitas Rumah Sakit di Kabupaten Malaka. Visi ini mendapat tempat khusus dalam program SBS-HMS jika terpilih dalam Pilkada Malaka 2024, dengan target penataan selesai dalam waktu satu tahun.
Hal ini disampaikan SBS saat menjawab pertanyaan masyarakat dalam kunjungan keluarga di Desa Lakekun, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka, Provinsi NTT. Senin, (8/7/2024).
SBS menyatakan, salah satu pilar utama dalam mencapai visi tersebut adalah optimalisasi fasilitas kesehatan milik pemerintah.
SBS, dengan pengalaman luas sebagai Kadis Kesehatan Provinsi NTT dan Staf Khusus Gubernur NTT bidang Kesehatan, menekankan pentingnya sarana dan prasarana kesehatan yang memadai.
”Kita akan optimalkan seluruh faskes millik pemerintah, dilengkapi dengan sarana prasarana yang memadai, ketersediaan obat-obatan yang memadai dan yang terpenting ketersediaan SDM baik dokter ahli, dokter umum, Nakes supaya bisa memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat”, ujar SBS.
SBS menguraikan beberapa strategi untuk merealisasikan visi kesehatan di Malaka, diantaranya adalah, meningkatkan kapasitas dan kapabilitas fasilitas kesehatan melalui pemenuhan sarana dan prasarana yang memadai.
SBS menceritakan, pada era SBS-DA Periode 2016-2021, sembilan dokter terpilih dari Kabupaten Malaka diberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan spesialis di berbagai bidang. Program ini dibiayai penuh oleh pemerintah daerah bertujuan memperdalam keahlian mereka tapi juga menjadi modal penting bagi Malaka dalam memiliki tenaga ahli medis dari kalangan sendiri.
”Dalam masa kepemimpinan SBS -DA Periode 2016-2020 kebijakan pemerintah saat itu adalah merekrut para dokter ahli untuk melayani rakyat. Kebijakan kita saat itu juga mengirimkan sembilan dokter kita dari Malaka untuk studi dibidang dokter specialis di berbagai jurusan. Dalam tahun ini hingga tahun depan para dokter yang dibiayai pemda untuk belajar sebagai dokter specialis sudah ada yang menyelesaikan studinya kembali untuk mengabdi di Malaka”, ujarnya.
SBS menambahkan, kebijakannya kala itu yang tidak hanya fokus pada rekrutmen tapi juga pada pengembangan keahlian dokter-dokter Malaka melalui pendidikan spesialis. Ia menekankan pentingnya berinvestasi dalam pendidikan dokter spesialis sebagai solusi jangka panjang.
SBS menjelaskan, meskipun ada infrastruktur seperti rumah sakit dan peralatan medis canggih, ketiadaan dokter spesialis membuat pelayanan kesehatan tidak dapat berjalan secara optimal. Hal ini menjadi bukti bahwa investasi tataniaga dalam pendidikan medis adalah kunci untuk memajukan layanan kesehatan di Malaka.
”Kita boleh miliki Rumah Sakit yang bagus dan peralatan yang memadai tetapi tidak memiliki dokter ahli yang memadai maka akan timpang dan pelayanannya tidak optimal. Kalau kita mau supaya Rumah Sakit kita bagus maka harus berani berinvestasi dengan menyekolahkan dokter ahli agar kita miliki dokter ahli sendiri. Kalau kita tanam pasti kita tuai, sebaliknya kalau tidak tanam tentu urusan dibidang kesehatan tidak akan berkembang dan maju”,tutupnya. *(Ferdy Bria)