BETUN-BIDIKNUSATENGGARA.COM | Kasak kusuk tentang proses Pelantikan Sekda Malaka, Ferdinandus Un Muti oleh Bupati Malaka, Simon Nahak di Aula Kantor Bupati Malaka, Senin (19/9/22) menjadi bahan pergujingan publik.
Beberapa tokoh masyarakat dan ASN di sela-sela acara makan siang bersama usai acara pelantikan Sekda, memperbincangkan dua keanehan yang ditemukan dalam Seremonial Pelantikan Sekda Malaka yakni ketidakhadiran Wakil Bupati Malaka, Kim Taolin dan tidak adanya sambutan dari unsur Pimpinan DPRD dalam seremonial pelantikan tersebut. Padalah, sesuai Undang-Undang Pemerintahan Daerah yang baru secara jelas menyebutkan Unsur Pemerintahan Daerah itu terdiri dari eksekutif dan legislatif.
Wajar-wajar saja rakyat mempertanyakan ketidak hadiran Wakil Bupati Malaka, Kim Taolin dalam peristiwa bersejarah hari ini dimana Kabupaten Malaka sudah memiliki Sekda Definitif selama sejarah berdirinya Kabupaten Malaka.
Kecurigaan warga semakin menguat tatkala Bupati Malaka, Simon Nahak tidak menjelaskan ke Publik saat sambutannya terkait ketidak hadiran Wabup Kim Taolin dalam pelantikan itu padahal kedua pejabat teras itu merupakan Pasangan Calon dalam Pilkada Malaka lalu dengan tagline SN-KT.
Dua Tokoh masyarakat Malaka yang hadir dalam pelantikan itu yang meminta namanya tidak dimediakan kepada wartawan mengatakan kecurigaan warga seperti pemberitaan media bahwa SN-KT pisah kongsi ada unsur kebenarannya.
“Ini aneh sekali, acara penting seperti pelantikan Sekda Malaka ini tidak dihadiri Wabup Kim Taolin tanpa penjelasan resmi dari Bupati Simon sebagai Kepala Daerah. Tambah aneh lagi, Bupati Simon dalam sambutannya hanya diam membisu tanpa menjelaskan ketidak hadiran tersebut sehingga menimbulkan banyak spekulasi di tingkat masyarakat”. Beber sumber itu.
Kata sumber itu lagi, Bupati dan Wakil Bupati itu ibarat suami istri. “Sesuai tradisi adat Wesei Wehali kalau ada hajatan besar maka suami istri itu harus hadir bersama untuk menerima tamu undangan. Anehnya, dalam acara hari ini hanya nampak suami tanpa didampingi istri sehingga menimbulkan banyak spekulasi. Apakah suami istri ini lagi pisah ranjang atu sudah bercerai, ataukah sang istri lagi sakit atau berhalangan hadir karena alasan tertentu? Itu semua masih tanda tanya sehingga menimbulkan banyak spekulasi”. Lanjut sumber itu.
Keanehan kedua, kata sumber lainnya menyebutkan tidak adanya sambutan dari unsur Pimpinan DPRD yang hadir, padahal mereka juga salah satu unsur dalam Pemerintahan Daerah. “Apakah protokolernya seperti itu? Semuanya masih dalam tanda tanya”. Beber sumber itu.
Kabag Protokol Setda Malaka, Achmad Nenometa belum berhasil dikonfirmasi media ini karena menurut informasi stafnya masih mengikuti kegiatan Pim 3 di Kupang. “Pak Kabag barusan ke Kupang untuk ikut Pim 3 dan kami tidak berhak memberikan informasi kepada wartawan”. Ujar staf Protokol yang minta namanya tidak dimediakan.
Bupati Malaka, Simon Nahak hingga berita ini diturunkan belum berhasil dikonfirmasi media ini.
Seperti diberitakan media ini bahwa bupati Malaka dalam seremonial Pelantikan Sekda Malaka secara tegas mengatakan tidak sembarangan berkomentar di media seperti komentator sepak bola karena dampaknya sangat besar bagi masyarakat.
Bupati Simon mengatakan seorang pemimpin itu harus memberikan pernyataan yang terukur dengan mempertimbangkan dampak dari pernyataan itu yang didasarkan pada bukti, fakta, kuantitas dan kualitas dan substansi kalimat yang akan dikemas untuk membuat stetment ke Publik. *(Ferdy Bria)