News  

Ketua KOMPAK Indonesia Minta Kejari TTS Tindak Tegas Oknum Kades Oehan Yang Diduga Kuat Sunat Dana BLT

Indikasi dugaan kuat korupsi dana bansos untuk wong cilik melalui skema BLT (Bantuan Langsung Tunai) oleh Kades dan perangkatnya wajib dikawal ketat Penggiat Anti Korupsi dan Pers yang berintegritas di TTS kantong Human Trafficking

SOE-BIDIKNUSATENGGARA.COM | Kasus dugaan pemotongan dana Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) yang dilakukan Kepala Desa Oehan, Kecamatan Kuanfatu, Kabupaten TTS, memantik Ketua Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi (KOMPAK) Indonesia, Gabriel Goa angkat bicara.

Pihaknya meminta Pj Bupati TTS segera tindak tegas terhadap oknum Kades Oehan, Ade Wati Nesimnasi yang diduga kuat melakukan pemotongan dana BLT milik masyarakat miskin. Ia juga meminta Kejari TTS untuk segera melakukan penyelidikan atas dugaan kasus tersebut.

Tindakan yang dilakukan Kades Ade W Nesimnasi, kata Gabriel Goa, telah melanggar tindak pidana korupsi. “Masyarakat kecil wajib untuk dilindungi. Apalagi hak mereka yang diberikan oleh negara dipotong oleh kades dengan nominal yang cukup besar,” Demikian pesan rilis yang diterima bidiknusatenggara.com, Senin, (8/4/24).

Sambung Gabriel, KOMPAK Indonesia terpanggil nurani kemanusiaan untuk membela wong cilik yang hak-hak ekosobnya diduga kuat dikorupsi.

“Kami dari KOMPAK INDONESIA (Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi Indonesia-red), mendesak Kajari TTS segera melakukan penyelidikan atas dugaan kuat tindak pidana Korupsi BLT untuk orang miskin dan difabel,” Katanya.

Ketua KOMPAK Indonesia, Gabriel Goa mengajak Solidaritas Penggiat Anti Korupsi dan Pers untuk mendukung total Kejaksaan Negeri TTS segera memproses hukum Kades dan perangkatnya yang terindikasi kuat melakukan Korupsi dana BLT untuk wong cilik dan difabel di TTS.

Seperti diketahui, sebanyak 21 KK di Desa oehan, Kecamatan kuanfatu, mengaku uang Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) tahun 2023 yang diterimanya dipotong tanpa alasan yang jelas.

Pemotongan yang sudah dilakukan pada tanggal 25 Agustus 2023 tersebut diduga untuk kepentingan pribadi. Bahkan, bantuan tersebut dipotong dari nominal Rp 440 ribu hingga Rp 770 ribu.

Otniel Kase dalam video yang berbeda di Gup Facebook POSPERA TTS mengisahkan menggunakan bahasa daerah, ”uang bantuan uang BLT itu dipotong oleh Kades Oehan sebanyak Rp.770.000 dan Ia hanya terima Rp.130.000.”

Pemotongan uang BLT milik Otniel Kase, Kades Ade W Nesimnasi beralasan untuk membelikan bahan bangunan WC untuk Otniel Kase. Mirisnya lagi sudah 7 bulan bahan untuk bangun WC yang dijanjikan Kades tak kunjung datang.

Sebagaimana yang disampaikan Otniel Kase saat bersua dengan salah satu anggota POSPERA TTS pada Minggu, (7/4/24) dengan nada kakuh penuh harap bisa mendapatkan bantuan WC.

Selain Otnial Kase, Taroci Ataupah mengalami nasib yang sama. Ungkap mama Ataupah, beras bantuan panganan miliknya ditahan ibu Kades Ade Wati Nesimnasi dengan alasan karena mama Ataupah melaporkan kalau anaknya yang difabel juga dipotong BLT miliknya.

Selain itu Mikaek Atonis, BLT miliknya di potong Ibu Kades sebesar Rp. 700.000. Sementara Aksamina Nesimnasi, selain beras bantuan pangan miliknya ditahan kades juga BLT miliknya dipotong sebesar Rp 440.000. Sedangkan Martha Isa, BLT miliknya dipotong kades sebesar Rp.700.000.

Sementara Kepala Desa Oehan saat dikonfirmasi via salah satu nomor WA yang ada pada media ini, belum respon balik hingga berita ini diturunkan. **(Ferdy Bria)