News  

Pj kades Leunklot Diduga Gelapkan Dana Panitia Pilkades

BETUN,bidiknusatenggara.com-Pemilihan Kepala Desa serentak yang diselenggarakan di Kabupaten Malaka, Provinsi NTT pada tanggal 9 Desember 2022 mendatang, ketua panitia Desa Leunklot menegaskan akan hentikan sementara kegiatan lantaran Pj Kades tidak memberikan anggaran Penyelenggara Panitia sebesar Rp 12.850.000 dan pj kades Leunklot diduga gelapkan dana panitia pilkades leunklot. 

Perihal tersebut kian jelas setelah adanya penjelasan dari para pihak Penyelenggara Pilkades didesa tersebut, menurut Yulius Klau Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa Leunklot saat dikonfirmasi wartawan menjelaskan bahwa dana yang seharusnya diperuntukkan kepada panitia Pilkades sebesar Rp 12.850.000 yang bersumber dari dana alokasi APBDes namun pj kades tidak memberikan kepada Panitia untuk mengelola anggaran tersebut.

“Saya pikir persoalan ini tidak bisa diselesaikan panitia dengan kepala Desa. Kita harus libatkan juga pihak PMD dan kalo memang PMD tidak menyelesaikan persoalan ini maka dengan ini pelaksanaan tugas kami sebagai panitia Pilkades Desa Leunklot kami pending hingga persoalan ini diselesaikan baru akan dilanjutkan”, pungkas Ketua Panitia Pilkades Desa Leunklot.

Dikatakannya, terkait dengan Anggaran yang tidak diberikan pj kades kepada Panitia Penyelenggara tersebut pihaknya sudah konsultasi dengan PMD, “persoalan ini kami sudah konsultasi dengan PMD dan jawabannya kalo memang uang ADD yang posnya sudah diperuntukkan kepada panitia maka kepala desa atau bendahara desa tidak memiliki kewenangan untuk memegang dana tersebut. Selama ini kami kerja secara sukarela”, katanya.

Secara terpisah Bendahara panitia Pilkades, Arnoldina Bano Nahak saat ditanyai terkait uang konsumsi senila Rp 2,450 juta tersebut menjelaskan bahwa ”tidak ada satu rupiah pun PJ kades memberikan uang konsumsi untuk saya selaku Bendahara panitia. Yang saya lihat beberapa hari yang lalu pak Desa sendiri antar beras 1 karung dan moka 1 karton. Dan sejauh ini kami menggunakan uang pribadi”, ungkap Bendahara panitia pilkades Leunklot.

Sementara itu Pj Kades Hendrikus Bria Seran saat di konfimasi wartawan media ini mengakui bahwa anggaran panitia telah terpakai habis.

“Uang itu saya sudah pake habis. Tapi tetap saya pertanggung jawabkan uang itu. Jadi untuk uang panitia, kamu menanti dulu dalam minggu ini saya cari dulu”,

Pj kades juga menjelaskan rincian anggran yang dikeluarkan selama kegiatan berlangsung, “Total uang panitia Rp 12.850.000. Sejauh ini uang itu masih utuh dan untuk konsumsi Rp 2.450.000, ATK Rp 1000.000 sisa anggaran panitia hingga saat Rp 7.650.000” jelasnya

Sesuai penjelasan PJ Desa Leunklot, Hendrikus Bria Seran bahwa total anggaran sebesar Rp 12.850.000 dimana sebagian anggaran sudah digunakan sebesar Rp 5.250.000 Namun pihak panitia menolak dan merasa tidak menggunakan sepeser pun dari anggaran tersebut.

“Kita sudah dipercayakan untuk menjadi panitia Pilkades dan setelah lantik kita kerja sesuai dengan tahapan pilkades. Sampai hari ini kita kerja sampai tahap pendaftaran tapi kita suka rela saja. Setelah kami telusuri, untuk anggaran panitia ada dan sudah ditetapkan melalui ADD. Uang itu sampai hari ini kami belum pakai 1000rupiah juga. Kenapa saya katakan demi kian, karena sejauh ini entah pak Desa belanja pun selama ini pak desa tidak pernah kompromi dengan kami. Dan kami tidak pernah lihat uang itu berapa dan uang itu modelnya seprti apa kami tidak pernah lihat. Makanya kemarin lita pertanyakan kalo memang uang itu sudah ditetapkan di dalam ADD segera serahkan ke kami supaya kami bisa gunakan”, ungkap Ketua Panitia Desa Leunklot. (***/tim)