News  

Salah Satu Oknum Kontraktor Diduga Cat Rumah Warga Untuk Mencairka Dana Seroja

BETUN,bidiknusatenggara.com-“ANEH TAPI NYATA”, begitulah kata yang pantas untuk disebutkan pada bantuan rumah seroja klasifikasi rusak sedang yang diperuntukkan kepada Nikolas Seran, warga korban Badai Siklon Tropis Seroja di Desa Badarai, Kecamatan Wewiku, Kabupaten Malaka, Provinsi NTT, diduga kontraktor hanya cat rumah untuk mencairkan Dana Seroja. Selasa(03/01/23).

Proyek yang dikerjakan CV Uma Besi dengan pagu anggaran sebesar Rp 25.000.000 tersebut, diduga kontraktor hanya meraup keuntungan dan kerja asal jadi dari proyek tersebut. Terbukti Kontraktor baru menurunkan batako dan pasir.

Nikolas Seran, Warga Dusun Umatasi C, Desa Badarai-Wewiku, membeberkan bahwa Kontraktor yang mengerjakan rumah miliknya menjanjikan akan memberikan uang untuk mengerjakan rumah miliknya. Nikolas sendiri adalah salah tukang yang mengerjakan rumah bantuan seroja di Desa Badarai yang dipakai oleh kontraktor tersebut.

Nikolas menjelaskan, perjanjian bersama kontraktor CV Uma Besi atas nama Dus tersebut, satu unit rumah akan diberikan upah Rp 2.000.000. Dari 10 unit rumah yang dikerjakan oleh Nikolas, seharusnya senilai Rp 20.000.000 namun kontraktor Dus baru memberikan upahnya Rp 18.000.000, bahkan rumah miliknya pun belum kunjung dikerjakan oleh Kontraktor Dus.

“Jadi awal pekerjaan itu, mereka datang cat saya punya rumah supaya uang itu bisa cair. Waktu itu perjanjiannya, dari Anggaran Rp 25 juta itu Dus akan memberikan saya Rp 18 juta untuk saya mengerjakan saya punya rumah. Tapi nyatanya dia baru kasih turun batako dan pasir”, kata Nikolas Seran

“Kita orang bodoh ini kalau mereka kasih turun batako dan pasir kasih turun saja. Mereka mau datang kerja silakan kalau tidak yah tidak apa-apa”, tambahnya

Bahkan, Nikolas mengaku rumah anak mantunya rela di cat oleh kontraktor Dus untuk mencairkan Dana. Hingga sekarang dirinya belum mengetahui kapan rumahnya dikerjakan.

“Mereka cat rumah ini tapi penerimanya bukan rumah ini, rumah ini milik anak mantu saya. Karena mau cair jadi mereka cat. Rumah saya rumah alang-alang”, ungkap Niko

“Tapi uang su cair, janji untuk kasih saya punya uang untuk bangun saya punya rumah belum sampai sekarang. Mereka hanya kasih turun batako dan pasir saja”, lanjut Niko

Sayangnya, di Desa Badarai terdapat 23 rumah rusak sedang yang dikerjakan oleh CV Uma Besi namun sebagian besar didominasi hanya dengan cat dinding dan pasang keramik. Padahal perbaikan rumah rusak sedang dengan anggaran Rp 25.000.000 per unit.

Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Malaka, Gabriel Seran saat konfirmasi wartawan melalui telpon seluler, dirinya hanya mengirimkan nomor milik kontraktor Dus lewat Whatsapp. Hingga berita ini diturunkan kontraktor CV Uma Besi (Dus) belum berhasil dikonfirmasi. (Ferdy Bria).