Bang Eman, Mantan Sekjen PP PMKRI Ingin Memperjuangkan Nasib Petani dan Nelayan ke Senayan

JAKARTA,bidiknusatenggara.com | Emanuel Herdiyanto Moat Gleko adalah putra NTT kelahiran Kewapante, Kabupaten Sikka 14 Desember 1981. Dengan latar belakang keluarga dan orang tua petani, pria usia 42 tahun itu memilih terjun ke dunia politik. Iabertekad memperjuangkan kesejahteraan para petani dan nelayan NTT ke Senayan.

Pemuda dengan sapaan Bang Eman itu bersaing sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Periode 2024/2029 dari Partai Perindo mewakili Dapil NTT 1, meliputi wilayah Flores, Alor, dan Lembata.

Eman kecil menyelesaikan pendidikan tingkat sekolah (SD) dasar hingga sekolah menengah atas (SMA) di Maumere. Eman kemudian melanjutkan pendidikan tinggi mengambil jurusan ilmu hukum di Fakultas Hukum Universitas Katolik (Unika) Atma Jaya Makassar pada tahun 2022.

Semasa kuliah, Emanuel Herdyato aktif di sejumlah organisasi kemahasiswaan, baik intra maupun di ekstra kampus. Sebagai seorang mahasiswa Katolik, Ia memilih berkecimpung di Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Makassar.

Sejak saat itu, sapaan Bang Eman dikenal sebagai seorang aktivis Mahasiswa yang getol menyuarakan aspirasi masyarakat dalam berbagai kesempatan, Ia bahkan sempat menjabat Ketua Presidium DPC PMKRI Cabang Makassar selama dua periode.

Emanuel Herdyato menyelesaikan studi ilmu hukumnya di FH Unika Atma Jaya Makassar pada tahun 2006 dengan gelar Sarjana Hukum. Pada tahun 2007, Eman mantan Ketua Presidium PMKRI Cabang Makassar itu memilih untuk merantau ke Kota Metropolitan Jakarta.

Sebagai pendatang baru di Ibukota, Eman mengikuti jejak senior yang juga mantan Ketua PMKRI Cabang Makassar, yaitu Stefanus Roy Rening. Bersama Bang Roy, Emanuel Herdyato mulai merintis karirnya sebagai advokat Ibukota. Profesi advokat Ia tekuni sejak berusia 26 tahun di Kantor Hukum Dr.Stefanus Roy Rening, S.H.,M.H & Partners (2007-2015).

Sembari merintis karirnya sebagai lawyer muda Ibukota, mantan Ketua Presidium PMKRI Cabang Denpasar itu tetap aktif di Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) Sanctus Thomas Aquinas di Jakarta. Ia juga sempat menjabat sebagai Sekjen PP PMKRI.

“Perjalanan saya sebagai seorang aktivis ormas mahasiswa memberi pengalaman berharga, baik dalam konteks internal maupun eksternal organisasi. Pengalaman ini melahirkan pemahaman mendalam tentang realitas sosial dan masyarakat yang memberikan dampak signifikan pada cara pandang saya,” ungkap Bang Eman kepada NTT Media Express, Kamis, 8 Juni 2023. Ia mengkonfirmasi keseriusannya untuk Maju Caleg DPR RI dari dapil NTT 1.

Bang Eman sendiri telah dengan tulus dan sepenuh hati mengabdikan waktu selama 8 tahun sebagai aktivis PMKRI, “Saya telah terlibat dalam merekrut mahasiswa Katolik agar menjadi bagian dari identitas Bhayangkara gereja dan Nusa, serta berpartisipasi dalam berbagai gerakan sosial bersama-sama. Setelah mengakhiri peran di perhimpunan, saya mencoba mengaplikasikan diri dalam beberapa profesi dan pekerjaan,” tutur Bang Eman.

Belasan tahun menekuni karirnya sebagai lawyer Ibukota Jakarta, Bang Eman lalu dirikan Kantor Konsultan Hukum sendiri. Bukan lawyer biasa, Bang Eman bahkan malang melintang di dunia kerja. Mulai dari staf ahli lembaga pemerintah, guru, dosen, hingga profesi wartawan pernah Ia geluti.

“Pekerjaan ini telah membuka pintu bagi petualangan dan tantangan yang menarik. Dari semua pengalaman yang saya rasakan, maka saya pun yakin bahwa tugas sebagai kader gereja harus dilanjutkan ke medan praktis, yang nyata dalam memberikan manfaat bagi rakyat,” terangnya.

Sebagai seorang intelektual, terang Bang Eman, Ia berpegang teguh pada prinsip intelektual populis. Hal tersebut tentu saja berangkat dari pengalamannya semasa Ia hidup sebagai seorang aktivis Mahasiswa serta pengalamannya selama belasan tahun merintis karir advokat di ibukota.

“Bagi saya, memilih untuk maju dalam dunia politik adalah pilihan yang tepat karena saya memiliki kapasitas untuk menjalankan tugas tersebut,” ujarnya.

Menurut Kuasa Hukum Stefanus Roy Rening itu, politik tidaklah seideal seperti dibayangkan oleh seorang aktivis. Namun Ia meyakini bahwa politik punya peranan penting dalam setiap aspek, “Politik adalah seni yang sarat dengan drama, konflik, dan emosi yang kadang- kadang bisa membuat seseorang merasa jijik. Tetapi hal ini tetap menjadi rebutan oleh banyak orang,” ungkap Bang Eman.

Bang Eman sungguh menyadari bahwa politik adalah arena yang penuh dengan tantangan. Namun Ia memiliki keyakinan bahwa dengan semangat dan integritas, dedikasi serta komitmen perjuangannya bagi kepentingan banyak orang maka apapun tantangannya akan dihadapinya.

“Saya harus dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat. Saya ingin menjadi suara rakyat dalam pemerintahan, dengan pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki kelak dapat bersuara dan
mewakili kepentingan mereka di tingkat legislatif,” tuturnya.

“Saya percaya bahwa dengan dedikasi dan kerja keras, kita dapat membangun masa depan yang lebih baik bagi negara kita dan menghadirkan perubahan positif yang kita butuhkan untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik khususnya di dapil NTT,” jelasnya lagi.

Bak gayung bersambut, Keseriusan Bang Eman untuk perjuangkan kepentingan para Petani dan Nelayan NTT ke Senayan mendapatkan dukungan penuh dari rakyat NTT, khususnya alumni PMKRI sedaratan Flores, Alor, dan Lembata.

“Dukungan dari sesama aktivis PMKRI di seluruh Indonesia terutama di NTT dan Flores khususnya dengan penuh optimis memberikan dukungan untuk Bang Eman
untuk memperjuangkan kepentingan para Petani dan Nelayan NTT lewat jalur politik yaitu sebagai calon anggota Legislator,” terang Ketua Forum Komunikasi Alumni (FORKOMA PMKRI NTT), Aloysius Min. (***/Marto)