News  

Diduga Tilep Dana Panitia Pilkades, Apa Langkah Terbaik Untuk Menyelamatkannya

BETUN,bidiknusatenggara.com-Polemik dugaan tilep Dana Panitia Pilkades oleh Pj Kades Leunklot sebesar Rp 12.850.000 yang dianggarkan untuk proses penyelenggara pemilihan kepala desa (pilkades mendatang), hingga saat ini belum ada penyelesaian dari pihak pemerintah Kecamatan maupun Kabupaten.

Seperti yang dilansirkan bidiknusatenggara.com pada Selasa, (1/11/22) lalu di halaman Kantor Desa Leunklot, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, Provinsi NTT, saat konfirmasi wartawan, PJ kades Hendrikus mengaku telah menggunakan uang tersebut demi kepentingan pribadi tanpa suatu alasan yang jelas.

Dugaan tilep Dana Panitia tersebut, Pj Kades pernah dipanggil oleh PMD untuk dimintai keterangan terkait uang panitia penyelenggara pemilihan kepala Desa sebesar Rp 12.850.000. Ujaran Yalius Klau, Ketua Panitia.

“Tanggal 31 Oktober lalu, kami adakan rapat dan mempertanyakan uang itu tapi tidak ada solusi. Bahkan hampir terjadi konflik antara panitia dan pak Desa. Maka saya dan teman-teman panitia runding untuk kami laporkan ke PMD. Nah setelah kami bawa ke PMD, hari itu juga PMD panggil pak Desa tapi entah hasilnya bagaimana kami juga tidak tau. Lalu tanggal 9 kemarin kami cek lagi, orang PMD menyatakan bahwa, pj Desa dengan bijak mengatakan, besok tanggal 1 dia (Pj Kades) akan serahkan uangnya tapi sampai hari ini belum serahkan ke kami”, ujarnya.

Menurut dia, uang panitia sebesar Rp 12.850.000 tersebut adalah penyertaan Dana yang bersumber dari keuangan Desa yang diperuntukan bagi panitia untuk melancarkan kegiatan pilkades serentak yang akan diselenggarakan pada tanggal 9 Desember 2022 mendatang.

“Waktu itu setelah kami dibentuk kami kerja, kami ikut bimtek, setelah itu kami kerja sesuai dengan arahan juknisnya. Kami kerja mulai dari data pemilih, kami sudah pleno daftar pemilih sementara, dan kami sudah pada tahap pendaftaran pencalonan, tapi uang itu kami tunggu-tunggu tidak serahkan ke bendahara panitia”, katanya.

Yulius Klau mengaku, tidak pernah memberikan penjelasan yang memuaskan soal uang yang sudah digunakan oleh Pj Kades Hendrikus Bria Seran.

“Kami mulai dari tanggal 2 sampai hari ini tidak penelitian berkas, dan besok hari terakhir penelitian berkas akan ditutup. Nah ini salah satu konflik yang akan menghambat proses pemilihan kepala Desa. Jadi kami tidak bisa tinggal diam karena waktu pak desa ketemu teman-teman media, pak Desa menjelaskan bahwa uang itu sudah habis terpakai dan beliau masih cari dulu. Tidak tau sudah cari sampai mana? Sejauh ini tidak ada konfirmasi antara kami dan pak Desa”, katanya.

“Jadi kesempatan ini masih sisah berapa jam saja, kalau bisa pak Desa mempercepat cari uangnya supaya diserahkan ke kami agar kami bisa pakai. Karena seandainya kami tidak kerja dan masyarakat desak kami terus lalu bagaimana jalan keluarnya?”, lanjutnya.

Yulius Klau, persoalan ini apa langkah terbaik untuk menyelamatkannya? Apakah ditindaklanjuti oleh pemerintah sesuai aturan yang ada ataukah mau didiamkan saja?, “Sejatinya uang itu diperuntukan kepada panitia untuk melancarkan proses pemilihan Kepala Desa Leunklot bukan hak Pj Kades dan keluarganya. Sehingga harus mengembalikan ke panitia dan mempertanggung jawabkan secara hukum”, tambah Yulius.

Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Malaka, Agustinus Nahak ketika dikonfirmasi wartawan melalui telepon seluler pada Minggu, (13/11/22) pagiĀ  menjelaskan, pihaknya akan segera memanggil PJ Kades Hendrikus Bria pada Senin besok, (14/11/22) untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

“Hari senin besok saya suruh anak dong pi jemput panggil dia supaya kita selesaikan. Kemarin kami mau panggil tapi masih di tangan camat dan kami pikir sudah selesai. Tapi camat belum lapor ke kita. Jadi biar besok kami panggil dia”, ungkap Kadis PMD.

Sementara itu, Camat Weliman Yohanes Klau, dikonfirmasi lewat telpon selulernya menyatakan, dirinya tidak diami persolaan itu. Namun dirinya meminta untuk silahkan melaporkan persoalan itu ke pihak mana saja. “Pak heee… Pak tolong diam baik-baik heee, saya diamkan bagaimana? Pak ini sama seperti intervensi segala macam. Pak pi lapor sudah… Sembarang saja”, kata camat Yohanes Klau dengan nada keras sambil mematikan sambungan teleponnya.

Hingga berita ini diturunkan, Pj Kades Leunklot, Hendrikus Bria Seran belum berhasil dikonfirmasi. (Ferdy Bria)