BETUN-BIDIKNUSATENGGARA.COM | Dalam suasana menjelang perhelatan Pilkada di Kabupaten Malaka, sebuah seruan penting datang dari seorang pemuda asal Malaka, Kristo Molo. Dia dengan tegas mengajak masyarakat untuk menjaga suasana kondusif, menghindari penggunaan politik SARA yang dapat merenggangkan persatuan bangsa.
Kristo Molo sangat menyayangkan di era modern ini masih ada oknum yang menggunakan cara-cara primitif seperti politik SARA untuk menjatuhkan lawan. Hal ini bukan hanya bertentangan dengan prinsip demokrasi, tetapi juga merusak tatanan kebersamaan yang telah lama dibangun oleh masyarakat Indonesia.
Krisis politik yang ditandai dengan munculnya politik SARA di Kabupaten Malaka menjadi sorotan yang serius. Kristo Molo, sebagai salah satu pemuda setempat, mengangkat isu ini ke permukaan publik, ia mengkritik keras oknum politik yang menggunakan isu suku, agama, ras, dan antargolongan sebagai senjata kampanye. Menurutnya, langkah tersebut mencerminkan ketidakmampuan mereka dalam menawarkan visi, misi, dan program yang konkret untuk kesejahteraan masyarakat.
Seruan Kristo untuk menjaga suasana kondusif di Kabupaten Malaka merupakan sebuah harapan agar Pilkada berlangsung dalam kerangka persaingan yang sehat dan produktif. “Tidak pantas politik SARA digunakan sebagai alat kampanye, sebab akan merusak sendiri persatuan dan kesatuan bangsa,” ucapnya dengan penuh kekhawatiran. Minggu, (23/6/2024).
Kristo berharap semua pihak, termasuk para kandidat dan pendukungnya, dapat mengedepankan dialog dan diskusi mengenai program dan visi mereka ketimbang mengambil jalan pintas dengan memanfaatkan isu SARA.
Kristo Molo menegaskan bahwa politik seharusnya dijalankan dalam suasana riang gembira, dengan diskusi program dan visi yang membangun, bukan dengan mengadu domba atau memperkeruh suasana dengan isu SARA. “Kenapa menjadikan isu SARA untuk menjatuhkan satu sama lain, padahal sudah ada deklarasi pemilu/Pilkada damai?” tanya Kristo, mengingatkan kembali akan pentingnya menjunjung tinggi nilai demokrasi dan persatuan dalam setiap ajang pemilihan.
Salah satu harapan Kristo adalah masyarakat dapat lebih bijak dalam mengidentifikasi dan memilih figur yang benar-benar memiliki komitmen untuk membangun Kabupaten Malaka tanpa mengadu domba kelompok masyarakat. Ini adalah momen untuk memilih pemimpin yang mewujudkan visi kesejahteraan bersama, bukan mereka yang menyebarkan ujaran kebencian dan memecah belah.
“Jangan percaya mereka yang menyabar politik SARA,” pesan Kristo, seruan yang menggema mengingatkan pentingnya kebersamaan dan persatuan di atas segalanya.
Kristo menambahkan, Pilkada Kabupaten Malaka merupakan kesempatan emas bagi warga Malaka untuk menegaskan kembali komitmen mereka terhadap demokrasi yang bersih dan sehat. Menggunakan politik SARA hanya akan menunjukkan keprimitifan dan kemunduran yang tidak sejalan dengan spirit Indonesia Maju. Mari kita dukung seruan Kristo Molo demi Pilkada yang lebih damai, kondusif, dan berintegritas. Bersama-sama, kita bangun Kabupaten Malaka dan Indonesia yang lebih baik lagi. *(Ferdy Bria)
