KEFAMENANU,Bidiknusatenggara.com-Permaper TTU meminta Pj Kades Umatoos, Marthen Klau harus jujur dan disiplin dalam mengelola Dana Desa di wilayahnya serta tidak usah mencari kambing hitam untuk menyalahkan Pers.
Tugas Pers adalah mewartakan fakta-fakta yang terjadi di lapangan sekakigus untuk mengontrol kinerja Pj Kades yang dinilai lalai karena tidak tepat menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu yang ditetapkan.
Dalam konteks kepentingan Publik seorang Pj Desa harus bisa dikontrol pers atas keterlambatan pekerjaan yang ada dengan harapan bisa segera diselesaikan.
Demikian Pernyataan Ketua Umum DPP Persatuan Mahasiswa Perbatasan (Permaper) TTU, Jefrianus Bere Mali yang diterima media ini, Rabu (29/9/22).
Dikatakannya, memperhatikan persoalan keterlambatan pekerjaan di Desa Umatoos, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka,Provinsi NTT, Permaper meminta penjabat desa Umatoos untuk segera merealisasikan pembangunan drainase karna sudah melewati jangka waktu yang ditetapkan dalam kontrak kerja.
“Kami mengambil kesimpulan terkait pernyataan kades kepada salah satu wartawan di media WhatsApp secara pribadi mengenai ongkos tukang yang dipanjar itu berarti Pj Kades Umatoos terkesan sebagai seorang kontraktor. Karena hal itu terjadi ketika dalam pembangunan suatu proyek melibatkan pihak ketiga yakni kontraktor. Dan ketika tukang mau melakukan panjar sebelum pencairan maka dia berurusan dengan kontraktor bukan dengan Pj Kades, sehingga kami menilai itu suatu kekeliruan”. Ujarnya.
Kata Jefry, berbicara mengenai HOK yaitu hari orang kerja dimana bertujuan untuk melibatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan, sehingga anggaran yg dianggarkan untuk HOK itu perlu dibayar kepada masyarakat sesuai dengan hari kerja masyarakatmasyarakat.
“Kita patut mencurigai keterlambatan pekerjaan yang dilakukan karena Pj Desa Umatoos tidak mampu mengelola ADD dimana tidak bisa melakukan SPJ Dana Desa sehingga ada keterlambatan pencairan dana untuk penyelesaian proyek tersebut”. Bebernya. (***/tim)
