Tokoh Masyarakat Labuan Bajo Ajak Warga Jaga Kamtibmas Jelang ASEAN Summit 2023

LABUAN BAJO,bidiknusatenggara.com-Indonesia akan menjadi tuan rumah Gelaran ASEAN Summit ke-42 Tahun 2023 yang rencana akan berlangsung di Labuan Bajo, Provinsi NTT pada Mei 2023.

Berbagai fasilitas dibangun menyongsong helatan tersebut, seperti pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Golo Mori, akses jalan raya, dan sejumlah tempat di Labuan Bajo yang juga akan menjadi venue KTT ASEAN.

Dipilihnya Labuan Bajo menjadi tempat pelaksanaan event skala internasional tersebut mendapat dukungan sejumlah tokoh masyarakat Labuan Bajo Manggarai Barat.

Tu’a Gendang (pimpinan rumah adat) masyarakat adat Terlaing Hendrikus Jempo didampingi tokoh adat Gabriel Pampur menyampaikan, masyarakat Manggarai Barat harus bergandengan tangan menciptakan suasana yang aman dan mendukung pelaksanaan event ASEAN Summit.

Sebab, lanjut Hendrikus, tidak semua daerah dipercayakan menjadi lokasi terlaksananya event berskala internasional tersebut. Selain itu, keputusan pemerintah tersebut berdampak pada pembangunan serta peningkatan sarana prasarana di daerah.

Dirinya mengingatkan masyarakat Manggarai Barat akan berbagai isu dan berita bohong (hoaks) yang tersebar ditengah masyarakat dan memiliki tujuan untuk mengganggu bahkan menggagalkan kegiatan ASEAN Summit di Labuan Bajo.

“Sebagai tokoh masyarakat kami ajak masyarakat tidak terprovokasi isu-isu yang memecah belah persatuan dan kerukunan di Manggarai Barat yang mengakibatkan kegiatan terganggu,” katanya kepada media, Minggu (26/2/2023).

Hal senada juga disampaikan Pengacara Masyarakat Adat Terlaing Benediktus Janur mengatakan, ada banyak informasi yang disebarkan di berbagai platform media sosial yang cenderung bertujuan memprovokasi masyarakat terkait gelaran ASEAN Summit di Labuan Bajo.

Sehingga dirinya meminta masyarakat bijaksana menerima informasi dan berusaha untuk meng-cross cek sehingga tidak terjadi miss informasi atau termakan informasi sesat (hoaks).

“Kami minta aparat keamanan proses hukum apabila ditemukan adanya oknum yang membuat kegaduhan di kabupaten Manggarai Barat,” kata Benediktus.

Dirinya juga menyampaikan dukungan kepada Polda NTT dalam melakukan tugas-tugas persiapan dan langkah pengamanan kegiatan ASEAN Summit di wilayah Manggarai Barat.

Sementara itu, tokoh masyarakat adat Lancang Mikael Antung, menyampaikan kesiapan masyarakat Manggarai Barat menyambut para tamu yang akan datang ke Labuan Bajo dalam event ASEAN Summit.

“Masyarakat Manggarai Barat sudah terbiasa dengan pariwisata dan siap menerima para tamu yang datang dari berbagai negara. Terima kasih pemerintah telah benar-benar memperhatikan Manggarai Barat,” katanya.

Mikhael berharap masyarakat memahami kegiatan skala internasional seperti ASEAN Summit akan membawa dampak positif bagi pembangunan ekonomi dan infrastruktur daerah. Sehingga masyarakat harus mendukung dengan menjaga sikap berdasarkan adat budaya Manggarai Barat dalam menerima tamu yang berkunjung. (****)