News  

Mandataris Imadar Kefamenanu Tagih Janji Bupati Simon Nahak

KEFAMENANU-BIDIKNUSATENGGARA.COM | Ikatan Mahasiswa/i Dawan R (IMADAR) Kefamenanu menagih janji Bupati Malaka Simon Nahak. Dimana salah satu janji Bupati Simon Nahak adalah memperbaiki jembatan Numponi yang ambruk sejak 2021 silam. Jumat, (15/3/24).

Melalui Mandataris IMADAR Kefamenanu, Helidorus Ximenes mengkritisi sikap bupati yang terkesan apatis terhadap jembatan yang ambur sejak badai seroja 2021 lalu. Padahal, pasca ambruknya jembatan Numponi, Bupati Simon Nahak nyaris terjun ke lokasi dan menyampaikan kepada masyarakat bahwa akan membangun kembali jembatan yang ambruk itu.

Yang disesalkan Mandataris IMADAR Kefamenanu, hingga saat ini belum ada tindakan lanjutan dari Bupati mengenai janji tersebut.

“Ia pada waktu Bupati terjun langsung dan menyampaikan bahwa akan membangun jembatan, tentunya kami sangat senang karena jembatan numponi merupakan jembatan penghubung antara tiga kecamatan yaitu leanmanen, malaka timur, dan botin leobele,” Ungkap Helidorus Ximenes, Mandataris IMADAR Kefamenanu.

“Kami berharap agar segera menindak lanjuti janji tersebut, karena pada musim hujan, masyarakat di 3 kecamatan mengalami kesulitan untuk menjangkau pusat kota, sehingga kami berharap agar segera buatkan jembatan sesuai janji bapak bupati pada tahun 2021 silam,” Tambahnya.

Helidorus Ximenes mengatakan, jika tidak mampu merealisasikan, jangan pernah membuat janji. Kami kecewa karena sudah 3 tahun belum di sentuh apa-apa.

“Paling tidak dibuatkan jembatan darurat, sehingga saat musim hujan dan banjir turun, masyarakat bisa menyeberang,” Harapannya.

Dirinya menegaskan, jika Bupati Malaka tidak menindaklanjuti janji tersebut maka melalui media ini menyatakan sikap, akan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran bersama seluruh Mahasiswa Dawan R dan masyarakat dari 3 Kecamatan yang menggunakan jembatan tersebut.

Dikatakannya, dampak dari ambruknya jembatan numponi, warga dari Kecamatan Botin Leobele, Laenmanen dan Malaka Timur di seberang jembatan itu harus memutar melintasi jalan alternatif dan jaraknya cukup jauh. Misalnya masyarakat memutar lewat jalan Sasitamean-Kateri atau Sasitamean-Talimetan. Dan itu membutuhkan waktu Empat sampai Lima jam. **(Adi Kapitan)