Opini  

Saya Siapkan Hati Bagi Sesama Yang Menderita Sakit Gangguan Jiwa

Pengalaman Kecil dan Sederhana Tapi bermakna

bidiknusatenggara.com-Jumat malam, (2/6/23), saya mendapatkan pesan dari seorang sahabat pegiat kemanusiaan. Ia bernama Polisi Heri. Ia mengirimkan pesan bahwa ia menerima telepon dari warga berkaitan dengan dengan seorang sahabat yang diduga derita gangguan jiwa dan tidur di depan salah toko di Kota Borong.

Saya membaca pesan itu, kemudian saya meneruskan informasi itu di group relawan Kelompok Kasih Insanis (KKI) Peduli Sehat Jiwa Manggarai Timur. Lama direspons oleh anggota group relawan KKI itu. Mungkin malam sudah larut, pesan itu saya terima kurang lebih pukul 21.30 wita. Saya tidak bisa bergerak karena saya berada di wilayah perbatasan Manggarai Timur. Bahkan tidak mungkin saya ke Kota Borong dengan jalan kaki. Karena, angkutan pedesaan tidak ada yang jalan malam.

Sementara saya duduk di pondokku, saya terus memantau respons sesama anggota relawan KKI di group internal, bukan group publik. Tiba-tiba ada respons dari satu anggota group KKI bernama Guru Lois Gonzales. Ia bertanya, dimana tempatnya? Lalu saya menjawabnya. Ia mengendarai sepeda motornya di jalur utama di Kota Borong ke arah utara.

Selanjutnya, Ketua KKI Peduli Sehat Jiwa NTT, Pater Avent Saur, SVD meresponsnya.

Kemudian saya juga mendapatkan pesan bahwa respons cepat dari aparat penegak hukum Manggarai Timur sudah berada dilokasi untuk memberikan pelayanan humanis bagi sesama.

Wakil Bupati Manggarai Timur-NTT, Siprianus Habur menyapa penderita gangguan jiwa di ruangan Polsek Borong, Ibukota Kabupaten Manggarai Timur, Minggu, (4/6/23). (DOK/Krispinus Lois Gonzales/Relawan KKI PSJ Matim)

Menelepon Perawat Keswa Puskesmas Peot

Melalui platform digital whatsapp, saya berinisiatif menelepon perawat Kesehatan Jiwa (Keswa) Puskesmas Peot. Bernama Pak Ardi, saya meminta tolong agar bersama-sama mengobservasi warga yang diduga derita gangguan jiwa. Responsnya cepat dan tanggap darurat, walaupun sudah larut malam. Saya bilang, tolong baca di group Whatsapp KKI Manggarai Timur. Setelah ia baca, ia menelepon balik saya bahwa ia siap melayani sahabat itu.

Tak lama kemudian, ia bersama Guru Lois membawa ambulance dengan peralatan medis dan obat-obatan untuk memberikan pelayanan darurat dan tanggap darurat bagi sesama yang menderita sakit. Muncul respons lain dari sesama anggota KKI dari Puskesmas Peot yang masuk anggota group dengan sukarela.

Saya menghubungi Dokter Dedek untuk memberitahukan peristiwa itu. Kami saling kontak, lagi-lagi ada gangguan sinyal menyebabkan kontak terputus, tapi sambung di group whatsapp KKI PSJ Manggarai Timur.

Dari jauh saya masih standby dengan memegang handphone untuk mendapatkan perkembangan penanganannya. Tiba-tiba Guru Lois mengirimkan pesan bahwa sahabat itu sudah diamankan sementara di tempat aman di Kota Borong. Syukur atas pelayanan itu.

Selanjutnya sahabat itu tidur sebagaimana pesan gambar yang saya terima. Tak lama kemudian, bangun dan diberikan makanan. Tak lama kemudian, ia diberikan penanganan pengobatan dengan minum obat hingga saya tidak memantaunya lagi karena jam di handphoneku menunjukkan pukul 00.00 wita.

Di halaman Polsek Borong, Ibukota Kabupaten Manggarai Timur. (DOK/Krispinus Lois Gonzales/Relawan KKI PSJ Matim)

Kolaborasi Lintas Instansi

Ini sekian kali saya, Guru Lois, Om Rosis Adir dari relawan KKI PSJ Matim menangani penderita sakit gangguan jiwa di Kota Borong bersama Pak Ardi dari Puskesmas Peot yang melayani malam dan siang hari demi memulihkan sesama yang sakit, bahkan menyisihkan waktu bersama keluarga demi memulihkan mereka yang derita gangguan jiwa dengan penanganan darurat.

Pertanyaan refleksi saya, siapakah kami relawan KKI PSJ Matim yang menyediakan hati dan tenaga demi memulihkan sesama yang menderita sakit gangguan jiwa. Bukankah itu tanggungjawab negara yang dengan instansi yang menangani itu yang dikhusukan oleh Negara? Ini hanya sebuah pertanyaan refleksi saya orang biasa,kecil dan sederhana. Bagi kami KKI PSJ Manggarai Timur, ini merupakan panggilan hati nurani dengan menyisihkan waktu untuk melayani sesama yang menderita sakit jiwa. Biarlah Tuhan yang memulihkan mereka dan kami yang sama-sama manusia rapuh.

Patut diberi Apresiasi

Pak Ardi dan Puskesmas Peot, Guru Lois dan Om Rosis Adir serta relawan KKI patut diapresiasi sebab mereka sudah menyediakan hati, tenaga dan waktu dengan melayani sesama malam dan siang hari.Kami Rela kemana saja kami dibutuhkan.kami melayani bukan untuk mencari nama dan bukan untuk diapresiasi. Biarlah Tuhan yang memberikan kami apresiasi. Entah kapan, kami juga tidak tahu. Kami hanya bekerja dan melayani saja.

Saatnya era kolaborasi dengan melepaskan ego sektoral. Kami KKI ada untuk sesama yang membutuhkan pemulihan. */Bersambung

*SalamBelumKalah
*SalamSehatJiwa
*KKIPeduliSehatJiwa
*Melayanidariyangkecil

Oleh Markus Makur, Anggota Forum Jurnalis Flores-Lembata (FJF-L) NTT