MANGGARAI TIMUR,bidiknusatenggara.com-Lirik Lagu, Nusantaraku, Ciptaan A. Riyanto dikumandangkan 9 Siswa Sekolah Dasar Katolik Waelengga (SDK Waelengga), Kelurahan Watunggene, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur saat merayakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023, Selasa, (2/5/2023).
Mereka memilih lagu ini sesuai dengan tema Hardiknas 2023 “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”. Merdeka Belajar untuk menghormati dan menghargai hak-hak asasi manusia di dunia pendidikan.
Ini lirik lagu yang dinyanyikan: “Tiada lagi negeri seindah persada Nusantara
Hutan rimba menghijau tempat bersemayam burung margasatwa
Gunung api yang tinggi megah menambah semarak persadaku
Lembah ngarai dan sungi sungai mengukir keindahan abadi
Tanah pusaka aku pun dilahirkan disana, dan seterusnya”.
Riuh murid dan guru dari SDI Waewole, SDN Maghileko, SDK Waesepang, SDI Sambikoe dan SDK Waelengga dalam satu gugus terhenti sejenak saat 9 siswa itu masuk halaman pementasan untuk merayakan Hardiknas 2023.
Ke 9 siswa dan siswi itu merupakan kolaborasi dari beberapa kelas. Ada siswi kelas VI dan V. Uniknya, dari sembilan penari ini, hanya ada siswa yang bergabung dalam vokal group ini.
Mereka menyanyikan dengan penuh semangat, apalagi mereka memakai kain selendang dan ikat bendera merah putih dibagian kepala. Suara alami tanpa alat bantu musik serta pengeras suara mix membahana di seputaran halaman sekolah tersebut.
Suara sangat merdu dipadukan dengan gerakkan kaki ke kiri dan ke kanan. Ke arah barat dan timur di bumi Flores,NTT, Indonesia. Mereka benar-benar meresapi lagu itu untuk menghibur guru dan murid lainnya. Dan sekaligus merayakan para pahlawan pendidikan Indonesia.
Lentingan suara mereka sangat tinggi ketika mereka menyebut, hak-hak asasi manusia, budaya, lingkungan, Garuda Pancasila dan Merah Putih.
Semua penonton yang mendengarkan syair lagu yang dinyanyikan berdiam diri sambil merenungkan syair tersebut. Di syair lagu disebutkan menghormati dan menghargai hak-hak asasi manusia, budaya, lingkungan, Garuda Pancasila dan Bendera Merah Putih.
Bahkan sebagian orang tua yang menghadiri pementasan Hardiknas ini terus memandang dan melihat, serta sesekali ikut menyanyi dengan suara pelan. Bahkan mengabadikan lagu mereka dengan mengambil video di handphone.
Ke sembilan penari itu sangat konsentrasi saat membawakan lagu tersebut demi menghibur murid lain, guru, dan orang tua murid. Suasana hening sepanjang mereka menyanyikan lagu tersebut.
Merayakan Hardiknas sangat sederhana dan penuh makna bagi siapa saja yang menonton dan mendengarkan syair lagu tersebut.
Salah satu penari, Yohanes Jubilian Dahu Ndolu, Kelas V SDK Waelengga saat berbincang-bincang seusai pementasan itu, Selasa, (2/5/2023) menjelaskan, saya bersama 8 teman berlatih waktu liburan Idul Fitri. Kami dilatih oleh seorang Ibu Guru SDK Waelengga di rumahnya.
“Hanya saya saja penari laki-laki dan 8 penari lainnya adalah siswi SDK Waelengga. Selama libur Lebaran, saya tidak bisa kemana-mana karena saya fokus berlatih lagu dan menari untuk dipentaskan pada Hardiknas, 2 Mei 2023,” jelasnya.
Guru SDK Waelengga, Martha Baghung, Pelatih Penari dan Lagu Nusantaraku, Selasa, (2/5/2023) menjelaskan, sembilan siswa yang latih menari ambil menyanyikan lagu Nusantaraku memiliki semangat tinggi untuk mengikuti apa yang diarahkan selama dilatih di rumah.
“Selama libur lebaran, 9 siswa dan siswi itu datang berlatih di rumah untuk pementasan Hardiknas, 2 Mei 2023. Tiap pukul 16.00 wita, mereka berlatih dengan penuh semangat. Saya senang mereka memiliki inisiatif untuk datang ke rumah untuk berlatih menari dan menyanyikan lagu Nusantaraku. Apalagi tema Perayaan Hardiknas secara Nasional “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”.
Ketua Gugus Sekolah se-Kelurahan Watunggene sekaligus Kepala Sekolah SDK Waelengga, Irenius Tersa menyatakan, mereka merayakan Hardiknas 2023 dengan sangat sederhana dan mementaskan tarian khas Manggarai Timur, tarian modern dan puisi.
“Siswa dan didampingi guru sangat kreatif dan inisiatif untuk mementaskan tarian lokal Manggarai Timur, tarian modern serta tarian kreasi untuk dipentaskan pada puncak Hardiknas dengan teman Nasionalnya “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar” jelasnya.
Tersa menjelaskan, saat ini sangat gencar diterapkan program dari Kemendikbudristek RI dengan “Merdeka Belajar” Banyak hal yang dipahami dalam sistem Merdeka Belajar dengan menggiatkan siswa dan siswi sekolah untuk berkreasif sesuai minat dan bakat mereka.
Camat Kota Komba, Regina Malon saat sambutannya menekan untuk memahami tema Hardiknas ini untuk perjalanan pendidikan ke depan yakni ” Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”.
“kita tahu peran guru untuk memerdekan anak sekolah dengan berbagai ilmu pengetahuan sangat penting untuk perkembangan anak murid di masa depannya. Orang tua murid, guru, dan lingkungan sekolah harus benar-benar saling mendukung dengan terwujudnya merdeka belajar,” jelasnya.
Malon menganjurkan, siswa dan siswi dari tingkat sekolah dasar dilakukan tukar pelajar untuk saling mengenal lingkungan, cara belajar di sekolah lain. Apalagi era digital ini, siswa dan siswi harus belajar memanfaatkan teknologi sebagai sumber pengetahuan.
“Kita terus mendampingi anak-anak saat memakai teknologi agar ramah dengan anak. Selain itu, saya anjurkan untuk dimulai kegiatan tukar pelajar dari tingkat sekolah dasar,” anjurnya.
Ketua Komite SDK Waelengga, Petrus Yohanes Elmiance, mengakui pementasan tarian dari siswa dan siswi dari beberapa sekolah di halaman SDK Waelengga sungguh luar biasa. Ada tarian kreasi, tarian lokal, puisi dengan memakai kain songke Manggarai Timur. Ada tarian Congkasae, tarian danding dengan nilai seni dan estetika yang sungguh bagus.
“Dari awal kegiatan sampai berakhir kegiatan, saya tidak pernah bergeser dari tempat duduk. Bahkan Kepala Sekolah dan guru tidak pernah beranjak dari kursi mereka karena menikmati pementasan dari siswa dan siswi saat merayakan Hardiknas 2023 ini. Saya berharap kegiatan terus ditingkatkan ditengah sistem “Merdeka Belajar”. (FB//Markus Makur)